Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan telah dilakukan sebanyak 341 kali pengeboman air di wilayah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat.

"Pengeboman air menghabiskan sebanyak 339.278 liter air yang dilakukan menggunakan lima unit helikopter dari enam unit yang disiagakan di Kalimantan Barat," katanya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Meskipun sudah dilakukan upaya pemadaman melalui pengeboman air, kata dia, jumlah titik panas di Kalimantan Barat sempat bertambah, kemudian berkurang.

Pada Sabtu (3/8) pukul 16.00 WIB, titik panas di provinsi tersebut mencapai 85 titik. Jumlah tersebut bertambah pada Senin (5/8) pukul 08.00 WIB menjadi 357 titik, dengan perincian 237 titik kategori sedang dan 120 titik kategori tinggi.

Sedangkan berdasarkan pemantauan 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra dan SNNP pada katalog modis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada Rabu pukul 07.25 WIB, terdapat 168 titik panas di Kalimantan Barat, dengan rincian 116 titik kategori sedang dan 52 titik kategori tinggi.

Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah melibatkan 1.393 personel yang berasal dari TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api, demikian Agus Wibowo.

Baca juga: BMKG Supadio: Terpantau 402 titik panas di Kalbar

Baca juga: BNPB cegah karhutla dengan ubah pola pikir masyarakat

Baca juga: IAR Indonesia ikut padamkan karhutla di Ketapang, Kalbar