Jakarta (ANTARA) - Biro Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri membuat terobosan dengan menghadirkan Sistem Pengelolaan Informasi Terpadu (SPIT).

Terobosan SPIT ini dimulai dengan usulan pengumpulan, produksi dan distribusi konten dari kewilayahan serta peningkatan keahlian dalam melakukan peliputan dan dokumentasi, dilanjutkan dengan mendayagunakan server SPIT untuk mengelola konten utama media-media resmi Polri baik situs, media sosial maupun media intern.

Baca juga: Masyarakat diminta selektif memilah informasi di media sosial

Untuk sosialisasi sistem SPIT ini, PID Humas Polri menggelar pelatihan di Jakarta pada 6-9 Agustus 2019.

Ketua Panitia Kombes Pol Tjahyono Saputro mengatakan, ada dua kegiatan dalam pelatihan ini.

"Hari pertama dan kedua Pelatihan Sistem Informasi Terpadu. Hari ketiga dan keempat, Pelatihan Peliputan dan Produksi Konten," kata Tjahyono.

Dia melanjutkan, kegiatan ini memiliki tujuan, diantaranya anggota humas di tingkat satker dan Mabes Polri terhubung dan menyatu dalam sistem. Kemudian agar informasi dan sistem tersebut bisa diakses kapanpun, dimanapun.

Kedua, agar humas di tingkat satker menjadi ujung tombak dalam pengumpulan informasi.

Ketiga, Biro PID menjadi "Content Center" yang mengolah semua informasi menjadi siap tayang dan siap digunakan di berbagai platform dan kepentingan presentasi.

"Keempat sebagai saran atau rekomendasi bagi biro lain dalam mengelola informasi, sehingga Biro Penmas, Biro Multi Media, Divisi Humas dan pimpinan Polri dapat menjadi user dari konten yang dihasilkan PID untuk digunakan sebagai pendukung strategi komunikasi Polri," kata Kombes Tjahyono.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengapresiasi pelatihan SPIT ini.

"Alhamdulillah Karo PID yang baru dan beberapa timnya menginisiasi pembentukan sistem baru yaitu SPIT. Ini untuk menjawab selama ini belum ada sistem terintegrasi untuk pengumpulan data, yang data itu bukan hanya terkumpul tapi juga dianalisa," kata Kadiv Humas Iqbal.

Ia mengatakan data-data SPIT dikumpulkan dari 34 Polda. Setelah dianalisis, data itu disupervisi oleh konsultan.

"Sehingga nanti (data) digunakan Biro Penmas, Biro Penmas yang sampaikan ke publik. Sudah by system, bukan by person lagi," kata Iqbal.

Informasi yang biasanya disampaikan melalui WhatsApp Group, kata Iqbal, kini sudah terpadu melalui sistem.

"Dahsyatnya output daripada sistem ini sehingga nanti kita punya content center. Bisa kita lihat dari gadget di manapun berada," imbuhnya.

Untuk itu Kadiv Humas Polri berharap agar para peserta yang dikirim dari satkernya bisa mengikuti pelatihan ini dengan serius.

"Saya minta untuk serius jangan malu untuk bertanya, kritis sehingga intisari yang didapat bisa dibawa ke wilayah masing-masing," katanya.

Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menambahkan, pelatihan ini rencananya akan dilakukan secara berkala.

"September (SPIT) sudah mulai (beroperasi)," kata Iqbal.