Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur membantu pasokan air bersih kepada sejumlah wilayah terdampak kekeringan menggunakan truk tangki air.

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Selasa mengatakan, bantuan air bersih itu diserahkan kepada beberapa tempat seperti di Desa Duyung Kecamatan Trawas, dan Desa Kunjorowesi Kecamatan Ngoro.

"Kami berupaya penuh. Dua tahun ke depan, Kabupaten Mojokerto harus sudah kecukupan air bersih. Saat ini, memang rawan. Bencana kerap terjadi. Tapi jangan sampai sumber air bersih hilang. Sebab air adalah kebutuhan utama," katanya.

Sementara itu, Muhammad Zaini selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, bencana kekeringan ditetapkan sejak Juli 2019, dari status siaga darurat menjadi tanggap darurat.

Selain itu juga terdapat bencana kebakaran yang terjadi sejak 29 Juli, dimana hingga sekarang masih ada beberapa titik-titik api.

Untuk mengatasi kekeringan di Duyung, Zaini mengatakan, tim penanganan akan menyuplai 188 tangki air bersih dengan kapasitas 4.000 liter air selama tiga bulan ke depan.

"Sedangkan untuk Kecamatan Ngoro, pemberian bantuan air bersih akan dipusatkan pada tiga desa. Yakni Kutogirang sebanyak 116 tangki, Manduro Manggunggajah 116 tangki, dan paling banyak untuk Desa Kunjorowesi sebanyak 316 tangki," katanya.

Ia juga mengatakan, bahwa penanganan akan melibatkan seluruh entitas terkait.

"Kami juga bekerja sama dengan PDAM, dan koordinasi dengan tim provinsi. Ada juga kerja sama dengan sejumlah badan usaha melalui CSR, masyarakat, akademisi, dan media," ucapnya.

Baca juga: BPBD Mojokerto siap pasok air bersih ke daerah kekeringan
Baca juga: BPBD Ngawi tunggu dana penanggulangan kekeringan dari Pemprov Jatim
Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah Jatim berpotensi terjadi kekeringan ekstrim