Jakarta (ANTARA) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merasa kehilangan ulama kharismatik KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang wafat di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.
Wakil Ketua Umum PPP Fernita Darwis mengimbau kader PPP di seluruh Tanah Air melaksanakan Shalat Ghaib dan membacakan Surah Al Fatihah, Yasin dan tahlil selama tujuh hari setelah Shalat Magrib untuk Mbah Moen.
"Semoga Almarhum Mbah Moen khusnul khatimah dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan ikhlas," ujar Fernita dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Keluarga rela Mbah Moen dimakamkan di Mekkah
Baca juga: Pemakaman Mbah Moen dipadati jamaah haji asal Indonesia
Baca juga: Petugas haji berebut sentuh jenazah Mbah Moen
Baca juga: Muhammadiyah: Mbah Moen tak tergantikan di PPP
Menurut Fernita, Mbah Moen merupakan ulama besar dan menjadi panutan umat Islam. Mbah Moentak pernah lelah memperjuangkan nilai-nilai ke-Islam@an dan ke-Indonesia-an.
"Kita selama ini terus dinasihati akhlak dan sopan santun sesuai ajaran Islam dan adat ketimuran," kata Fernita.
Fernita mengatakan sosok Mbah Moen menjadi inspirasi dan layak diteladani.
Fernita mengharapkan di masa yang akan datang muncul sosok seperti Mbah Moen.
"Karena beliau panutan bagi kita semua. Mari kita teladani beliau. Selamat jalan Mbah Moen. Kami akan melanjutkan perjuangan Mbah Moen," katanya.
PPP kehilangan Mbah Moen
6 Agustus 2019 18:43 WIB
Pemakaman Mbah Moen di Mekkah, Selasa (6/8/2019). (ANTARA News/Hanni Sofia)
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: