Gubernur Banten instruksikan OPD gerak cepat bantu korban gempa
6 Agustus 2019 16:24 WIB
Plt Kepala BPBD Banten Kusmayadi menyerahkan bantuan dari Gubernur Banten kepada korban gempa yang rumahnya rusak di Pandeglang dan Lebak (Mulyana)
Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Wahidin Halim menginstruksikan OPD terkait yang menangani korban bencana gempa di Kabupaten Lebak dan Pandeglang untuk mempercepat penyaluran bantuan, sebagai upaya percepatan proses pemulihan pasca bencana yang dialami para korban sehingga dapat kembali beraktifitas seperti biasa.
“Penanganan harus segera dilakukan, bantuan harus cepat disalurkan agar masyarakat bisa segera pulih dan beraktifitas seperti biasa,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Selasa (6/8).
Gubernur mengatakan, cukup banyaknya rumah masyarakat yang rusak baik ringan, sedang maupun berat akibat bencana gempa bumi yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) lalu menjadi perhatian khusus baginya. Oleh karena itu, rumah-rumah masyarakat yang menjadi korban bencana gempa nantinya akan diberikan bantuan mulai dari Rp5 juta hingga 25 juta yang dipergunakan untuk perbaikan bangunan.
“Tidak hanya bantuan dana, kami juga menyalurkan bantuan logistik seperti makanan, lauk pauk, sandang dan kebutuhan dasar lainnya. Sehingga, para korban tidak perlu lagi memikirkan kebutuhan sehari-hari dan fokus pada pemulihan pasca bencana saja,” katanya
Pada Senin (5/8), Gubernur Banten menyerahkan bantuan dana stimulan kepada warga yang terkena dampak gempa di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, serta Kabupaten Serang. Penyerahan bantuan dari Gubernur Banten diwakili Kepala BPBD Provinsi Banten E. Kusmayadi.
Baca juga: Pemprov Banten bantu perbaikan rumah rusak terdampak gempa Pandeglang
Berdasarkan data sementara BPBD Provinsi Banten, sebanyak 249 rumah dan sarana umum lain mengalami kerusakan ringan, 77 rusak sedang dan sebanyak 104 mengalami rusak berat. Rumah dan sarana lain yang mengalami kerusakan paling banyak terdapat di Pandeglang, yaitu 181 rusak ringan, 76 rusak sedang dan sebanyak 102 rusak berat.
Berikutnya M di Lebak, yaitu sebanyak 55 rusak ringan dan 2 mengalami rusak berat. Sedangkan, di Kabupaten Serang sebanyak 13 rusak ringan dan 1 rusak sedang. Selain menyebabkan kerusakan rumah dan prasarana umum lainnya, gempa bumi juga menimbulkan kepanikan warga, sehingga tidak sedikit warga yang mengungsi.
“Warga yang mengalami kerusakan rumah dibantu biaya perbaikan. Perinciannya, rumah rusak berat dibantu Rp25 juta, rusak sedang Rp10 juta dan rusak ringan Rp5 juta. Bantuan tersebut bersumber dari APBD Banten,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten M Juhriyadi
Selain memberikan bantuan untuk menangani rumah rusak, kata Juhriyadi, Pemprov Banten juga mendistribusikan bantuan logistik untuk korban bencana di Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, sandang, paket perlengkapan bayi, paket perlengkapan keluarga, kantong mayat, tenda gulung, masker, perlengkapan kebersihan keluarga, karung plastik, tikar, selimut, matras, sarung tangan kain, dan perlengkapan sekolah. Adapun pendistribusian logistik ke Pandeglang, Lebak dan Kabupaten Serang dilakukan mulai 2-4 Agustus 2019.
"Pengiriman logistik dari BPBD dilakukan pada 2 Agustus, logistik Kementerian Sosial ke Pandeglang 3 Agustus dan BNPB ke Kabupaten Pandeglang pada 3 Agustus,” kata Juhriyadi.
Baca juga: Warga Lebak yang meninggal dunia pasca-gempa bertambah satu
Untuk memastikan kondisi terkini dampak bencana, kata dia, BPBD, Kementerian Sosial, dan pihak pihak lain terus memantau situasi di lapangan. Ia mencontohkan, Menteri Sosial Agus Gumiwang monitoring pada 3 Agustus ke Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Upaya penanggulangan lainnya, kata Juhriyadi, mengaktifkan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana, melaporkan adanya gempa bumi berpotensi tsunami, koordinasi dengan BPBD Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang, evaluasi mandiri warga terdampak, monitoring dan pemantauan warga terdampak, serta penilaian terhadap dampak bencana.
Plt Kepala BPBD Banten Kusmayadi mengatakan, petugas Relawan satgas BPBD Banten sedang melakukan pembagian dana stimulan di rumah warga yang terdampak terkena gempa. Selain itu dilaksanakan kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada warga. Untuk personil, tersebar di sejumlah wilayah yang terdampak gempa untuk melakukan kegiatan Pendataan rumah warga yang rusak.
Penyerahan bantuan dana stimulan dari Gubernur diwakili oleh Kepala BPBD kepada masyarakat Desa Panjangjaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Selain itu warga yang belum memiliki Buku Tabungan Bank Pemerintah Provinsi Banten membantu warga untuk Wajib membuat buku tabungan kepada warga yang kena musibah gempa di Kabupaten Pandeglang dan Lebak serta serang
"Saya mewakili Bapak Gubernur menyerahkan bantuan Stimulan kepada warga yang terkena gempa serta untuk memperbaiki fasilitas umum yang telah rusak, Dan uang tersebut wajib masuk ke nomor rekening warga yang kena musibah Gempa,” kata Kusmayadi.
Baca juga: BMKG: Gempa Banten tidak picu listrik padam
Baca juga: Polda Banten berikan bantuan sembako dan semen untuk korban gempa
“Penanganan harus segera dilakukan, bantuan harus cepat disalurkan agar masyarakat bisa segera pulih dan beraktifitas seperti biasa,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Selasa (6/8).
Gubernur mengatakan, cukup banyaknya rumah masyarakat yang rusak baik ringan, sedang maupun berat akibat bencana gempa bumi yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) lalu menjadi perhatian khusus baginya. Oleh karena itu, rumah-rumah masyarakat yang menjadi korban bencana gempa nantinya akan diberikan bantuan mulai dari Rp5 juta hingga 25 juta yang dipergunakan untuk perbaikan bangunan.
“Tidak hanya bantuan dana, kami juga menyalurkan bantuan logistik seperti makanan, lauk pauk, sandang dan kebutuhan dasar lainnya. Sehingga, para korban tidak perlu lagi memikirkan kebutuhan sehari-hari dan fokus pada pemulihan pasca bencana saja,” katanya
Pada Senin (5/8), Gubernur Banten menyerahkan bantuan dana stimulan kepada warga yang terkena dampak gempa di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, serta Kabupaten Serang. Penyerahan bantuan dari Gubernur Banten diwakili Kepala BPBD Provinsi Banten E. Kusmayadi.
Baca juga: Pemprov Banten bantu perbaikan rumah rusak terdampak gempa Pandeglang
Berdasarkan data sementara BPBD Provinsi Banten, sebanyak 249 rumah dan sarana umum lain mengalami kerusakan ringan, 77 rusak sedang dan sebanyak 104 mengalami rusak berat. Rumah dan sarana lain yang mengalami kerusakan paling banyak terdapat di Pandeglang, yaitu 181 rusak ringan, 76 rusak sedang dan sebanyak 102 rusak berat.
Berikutnya M di Lebak, yaitu sebanyak 55 rusak ringan dan 2 mengalami rusak berat. Sedangkan, di Kabupaten Serang sebanyak 13 rusak ringan dan 1 rusak sedang. Selain menyebabkan kerusakan rumah dan prasarana umum lainnya, gempa bumi juga menimbulkan kepanikan warga, sehingga tidak sedikit warga yang mengungsi.
“Warga yang mengalami kerusakan rumah dibantu biaya perbaikan. Perinciannya, rumah rusak berat dibantu Rp25 juta, rusak sedang Rp10 juta dan rusak ringan Rp5 juta. Bantuan tersebut bersumber dari APBD Banten,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten M Juhriyadi
Selain memberikan bantuan untuk menangani rumah rusak, kata Juhriyadi, Pemprov Banten juga mendistribusikan bantuan logistik untuk korban bencana di Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, sandang, paket perlengkapan bayi, paket perlengkapan keluarga, kantong mayat, tenda gulung, masker, perlengkapan kebersihan keluarga, karung plastik, tikar, selimut, matras, sarung tangan kain, dan perlengkapan sekolah. Adapun pendistribusian logistik ke Pandeglang, Lebak dan Kabupaten Serang dilakukan mulai 2-4 Agustus 2019.
"Pengiriman logistik dari BPBD dilakukan pada 2 Agustus, logistik Kementerian Sosial ke Pandeglang 3 Agustus dan BNPB ke Kabupaten Pandeglang pada 3 Agustus,” kata Juhriyadi.
Baca juga: Warga Lebak yang meninggal dunia pasca-gempa bertambah satu
Untuk memastikan kondisi terkini dampak bencana, kata dia, BPBD, Kementerian Sosial, dan pihak pihak lain terus memantau situasi di lapangan. Ia mencontohkan, Menteri Sosial Agus Gumiwang monitoring pada 3 Agustus ke Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Upaya penanggulangan lainnya, kata Juhriyadi, mengaktifkan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana, melaporkan adanya gempa bumi berpotensi tsunami, koordinasi dengan BPBD Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang, evaluasi mandiri warga terdampak, monitoring dan pemantauan warga terdampak, serta penilaian terhadap dampak bencana.
Plt Kepala BPBD Banten Kusmayadi mengatakan, petugas Relawan satgas BPBD Banten sedang melakukan pembagian dana stimulan di rumah warga yang terdampak terkena gempa. Selain itu dilaksanakan kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada warga. Untuk personil, tersebar di sejumlah wilayah yang terdampak gempa untuk melakukan kegiatan Pendataan rumah warga yang rusak.
Penyerahan bantuan dana stimulan dari Gubernur diwakili oleh Kepala BPBD kepada masyarakat Desa Panjangjaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Selain itu warga yang belum memiliki Buku Tabungan Bank Pemerintah Provinsi Banten membantu warga untuk Wajib membuat buku tabungan kepada warga yang kena musibah gempa di Kabupaten Pandeglang dan Lebak serta serang
"Saya mewakili Bapak Gubernur menyerahkan bantuan Stimulan kepada warga yang terkena gempa serta untuk memperbaiki fasilitas umum yang telah rusak, Dan uang tersebut wajib masuk ke nomor rekening warga yang kena musibah Gempa,” kata Kusmayadi.
Baca juga: BMKG: Gempa Banten tidak picu listrik padam
Baca juga: Polda Banten berikan bantuan sembako dan semen untuk korban gempa
Pewarta: Mulyana
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
Tags: