DLH lakukan pendinginan di pembuangan sampah Pasirsembung
6 Agustus 2019 16:24 WIB
Ilustrasi - Alat berat di TPSA Pasirsembung, Cianjur, Jawa Barat, mengurai sampah untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan yang dapat berdampak ke rumah warga di sekitar area terutama pada musim kemarau. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur, Jawa Barat, melakukan upaya pendinginan di area Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Pasirsembung, guna mengantisipasi terjadinya kebakaran di gunungan sampah.
Kasi pengolahan sampah dan limbah, DLH Cianjur, Wawan Setiawan di Cianjur Selasa, mengatakan proses pendinginan tersebut dilakukan dengan cara menyirami tumpukan sampah secara manual setiap hari terutama pada siang hari.
Pasalnya setiap musim kemarau area TPSA rawan terjadi kebakaran lahan yang setiap tahun kerap terjadi, bahkan beberapa tahun yang lalu kebakaran tumpukan sampah akibat musim kemarau nyaris menjalar ke perkampungan warga.
"Kami belum memiliki alat khusus untuk melakukan pendinginan di area TPSA. Kami hanya melakukan penyiraman secara manual dengan memanfaatkan sumber air yang diangkut mobil sedot tinja milik DLH," katanya.
Memasuki musim kemarau tahun ini, ungkap dia, tumpukan sampah yang ada di Pasirsembung terus mengununag dan rawan terjadi kebakaran yang disebabkan sejumlah faktor seperti gas metan, bekas puntung rokok dan serpihan kaca yang ditempa panas.
Pihaknya mencatat TPA Pasirsembung pernah mengalami kebakaran hebat akibat musim kemarau pada tahun 2003 dan 2017, sedangkan tahun 2018 hingga saat ini, belum pernah terjadi kebakaran. "Saat terjadi kebakaran tahun 2003 dan 2017 kebakarannya tidak terlalu besar dan bisa langsung ditanganin secara cepat tidak menyebar hingga keluar TPSA," katanya.
Ia berharap dengan dilakukannya penyiraman secara rutin terhadap gunungan sampah tersebut dapat mencegah terjadinya kebakaran. "Mudah-mudahan saja di musim kemarau saat ini kebakaran di TPA tidak terjadi," katanya.
Namun, sebagai upaya antisipasi lain, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Pemadam Kebakaran Cianjur, untuk membantu pemadaman ketika terkadi kebakaran lahan.*
Baca juga: Selama Ramadhan kuota sampah di Cianjur naik enam ton
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Cianjur wajibkan pegawai bawa sampah ke kantor
Kasi pengolahan sampah dan limbah, DLH Cianjur, Wawan Setiawan di Cianjur Selasa, mengatakan proses pendinginan tersebut dilakukan dengan cara menyirami tumpukan sampah secara manual setiap hari terutama pada siang hari.
Pasalnya setiap musim kemarau area TPSA rawan terjadi kebakaran lahan yang setiap tahun kerap terjadi, bahkan beberapa tahun yang lalu kebakaran tumpukan sampah akibat musim kemarau nyaris menjalar ke perkampungan warga.
"Kami belum memiliki alat khusus untuk melakukan pendinginan di area TPSA. Kami hanya melakukan penyiraman secara manual dengan memanfaatkan sumber air yang diangkut mobil sedot tinja milik DLH," katanya.
Memasuki musim kemarau tahun ini, ungkap dia, tumpukan sampah yang ada di Pasirsembung terus mengununag dan rawan terjadi kebakaran yang disebabkan sejumlah faktor seperti gas metan, bekas puntung rokok dan serpihan kaca yang ditempa panas.
Pihaknya mencatat TPA Pasirsembung pernah mengalami kebakaran hebat akibat musim kemarau pada tahun 2003 dan 2017, sedangkan tahun 2018 hingga saat ini, belum pernah terjadi kebakaran. "Saat terjadi kebakaran tahun 2003 dan 2017 kebakarannya tidak terlalu besar dan bisa langsung ditanganin secara cepat tidak menyebar hingga keluar TPSA," katanya.
Ia berharap dengan dilakukannya penyiraman secara rutin terhadap gunungan sampah tersebut dapat mencegah terjadinya kebakaran. "Mudah-mudahan saja di musim kemarau saat ini kebakaran di TPA tidak terjadi," katanya.
Namun, sebagai upaya antisipasi lain, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Pemadam Kebakaran Cianjur, untuk membantu pemadaman ketika terkadi kebakaran lahan.*
Baca juga: Selama Ramadhan kuota sampah di Cianjur naik enam ton
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Cianjur wajibkan pegawai bawa sampah ke kantor
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: