Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat 63 bangunan rumah dan sekolah mengalami kerusakan akibat gempa magnitudo 6,9 yang berlokasi pada 7.54 Lintang Selatan, 104.58 Bujur Timur atau pada 147 km Barat daya Sumur, Pandeglang.

"Sebagian besar bangunan rumah dan sekolah mengalami kerusakan ringan dan tiga unit rumah di antaranya rusak berat," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak Madias di Lebak, Selasa (6/8).

Gempa magnitudo 6,9 yang terjadi di Pandeglang, Jumat (2/8) itu, dampak getarannya sampai ke Kabupaten Lebak, dialami 21 kecamatan, 41 desa dengan 50 titik dan 198 jiwa.

"Para korban gempa tidak mengungsi, karena kerusakan bangunan rumah dan sekolah masuk kategori ringan," katanya.

BPBD setempat menyalurkan kebutuhan bahan pokok dasar kepada masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam tersebut.

Baca juga: Warga Lebak yang meninggal dunia pasca-gempa bertambah satu

"Kami mengapresiasi penanganan gempa itu berjalan baik dengan keterlibatan TNI, polisi, organisasi perangkat daerah (OPD) dan partisipasi masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, BPBD belum mengeluarkan data pasti kerugian akibat dampak gempa magnitudo 6,9 karena masih dilakukan pendataan.

Sebab, gempa bumi juga menimbulkan kerusakan terhadap gedung SDN 2 Cibadak, SDN 2 Cisangu dan SDN 1 Pasirkupa, juga dua tempat ibadah.

Beruntung, kata dia, gempa itu tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur jalan, jembatan dan pasar.

"Kami tetap siaga dan waspada menghadapi bencana alam itu," katanya menjelaskan.

Baca juga: BMKG: Gempa Banten tidak picu listrik padam
Baca juga: Polda Banten berikan bantuan sembako dan semen untuk korban gempa