Manado (ANTARA News) - Sejumlah fans Persma Manado mengaku kecewa, karena tim kesayangan itu tidak ikut mendaftarkan diri ke Badan Liga Indonesia (BLI), guna berpartisipasi didivisi utama 2008. "Ini langkah mundur yang diciptakan manajemen Persma dan pemerintah daerah setempat, dengan mengubur hiburan warga," kata Edwin Palandeng, salah satu fans mania Persma, di Manado, Jumat. Manajemen Persma dituding paling bertanggungjawab atas kegagalan prestasi klub berjuluk "Badai Biru", sehingga tidak ikut kompetisi Liga Indonesia 2008. Akibat kasus yang diambil manajemen Persma tersebut, sistem pembinaan dan regenerasi atlit di daerah bisa saja terlantar, sehingga menimbulkan dampak negatif pada pengembangan cabang olahraga sepakbola di Manado. "Padahal Persma Manado sudah cukup lama dikenal warga, serta sudah menjadi maskot bagi daerah itu sendiri," kata Koding, sambung fans lainnya. Sejumlah fans lebih merasa iri dengan sistem pembinaan olahraga dilakukan pemerintah daerah, yang lebih mementingkan satu cabang olahraga khusus, seperti berkuda, yang ternyata hanya memiliki penggemar tertentu. Manager Persma Manado, Donald Supit mengakui tim kebangaan tersebut tidak didaftarkan ke BLI, karena masalah anggaran yang sangat minim. Apalagi dengan keluarnya Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, yang membatasi penggunaan anggaran ke sektor olahraga, membuat kondisi keuangan Persma Manado menjadi berat. Menurutnya, manajemen Persma Manado dan pemerintah daerah akan lebih konsentrasi pada pembinaan junior, dengan banyak menggelar turnamen untuk menciptakan bibit-bibit baru dan potensial.(*)