Mekkah (ANTARA) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengenang mendiang KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen sebagai sosok guru dan penuntun.
"Kita amat sangat berduka, sedih atas kepulangan almarhum. Almaghfurlah orang tua kita, guru kita, al Mukarom KH Maimoen Zubair," kata Menag, saat bertakziah di RS An Noer Mekkah, Selasa.
Lukman mengatakan Mbah Moen wafat di Tanah Suci menjelang Subuh, Selasa pagi, waktu setempat.
Mbah Moen, kata dia, merupakan sosok orang tua, guru, penuntun dan pembimbing sehingga kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi bangsa.
Baca juga: Jenazah Maimun Zubair akan disemayamkan di Kantor Daker Mekkah
Namun, Lukman mengajak seluruh umat Islam yang ada di Indonesia, khususnya putra-putrinya, murid dan pengikutnya untuk mengikhlaskan kepergian Mbah Moen.
"Kita boleh begitu sangat terpukul, boleh sangat sedih hati. Namun, kita semua harus mengikhlaskan. Beliau wafat secara khusnul khotimah," katanya, diamini para pentakziah.
Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin takziyah KH Maimun Zubair yang menghembuskan napas terakhir di RS An Noer, Mekkah.
Lukman langsung bergegas ke RS An Noer, Mekkah, Selasa pagi waktu setempat ketika mendapatkan kabar berpulangnya kiai kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah itu.
Baca juga: Politisi PPP benarkan wafatnya Maimun Zubair
“Tolong segera, agak cepat ya,” kata Menag Lukman kepada jajarannya.
Dengan mengenakan gamis panjang warna putih dan kopiah putih ia langsung menuju tempat Mbah Moen disemayamkan.
Menag sebut KH Maimoen "Mbah Moen" Zubair sosok guru dan penuntun
6 Agustus 2019 10:47 WIB
Amirul Hajj saat bertakziah ke RS An Noer Mekkah (Hanni Sofia)
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: