Catur
Indonesia buka peluang rebut emas dari catur klasik kejuaraan Bangkok
6 Agustus 2019 02:29 WIB
Pecatur Indonesia Gilbert Elroy Tarigan sedang bertanding menghadapi wakil Filipina Eric Labong Jr pada pada 4th Asia Youth Chess Championship 2019 di Bangkok, Thailand, Senin (5/8). ANTARA/PB Percasi
Jakarta (ANTARA) - Tim catur Indonesia yang berlaga pada 4th Asia Youth Chess Championship 2019 di Bangkok, Thailand membuka peluang untuk merebut medali emas nomor catur klasik setelah tiga pecatur berada di puncak klasemen sementara hingga babak kelima.
Ketua kontingen Indonesia Agus Mulyono dalam keterangan resminya Senin malam mengatakan jika peluang emas itu berasal dari kategori G-10 lewat Aura Cahyati Alfian, U-14 lewat Nayaka Budhidharma dan U-16 lewat Gilbert Elroy Tarigan.
"Peluang mereka untuk merebut emas cukup terbuka. Semoga peluang ini terjaga dan bisa menambah pundi emas bagi tim Indonesia. Sebelumnya kami sudah mendapat tiga emas dari nomor kilat," katanya.
Pria yang juga menjadi Social Investment Manager PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk itu menjelaskan jika peluang juga terjadi pada nama-nama lain yang saat ini berada di posisi dua hingga 10 klasemen yang jarak poin mereka antara 0,5 hingga 1,5 poin.
“Dua WFM Christine Elisabeth dan WFGM Nur Aini Rasyid berada di peringkat dua dan peringkat enam di kelompoknya masing-masing. Keduanya meskipun belum menguasai klasemen masih memiliki kemungkinan untuk mendapatkan emas,” kata pelatih tim Indonesia IM Taufik Halay.
Taufik menjelaskan pencapaian poin diantara pemain tidak berjarak lebar. Sehingga perebutan untuk posisi puncak klasemen masih terbuka dan sangat ketat karena masih ada empat babak. Butuh perjuangan keras dari tim Indonesia agar bisa mendapatkan medali baik emas ataupun perak.
“Empat pertandingan terakhir akan menjadi sangat berat, karena merupakan perebutan puncak klasemen oleh para pemain terkuat. Dengan jarak rata-rata hanya 0,5 poin hingga satu poin bahkan ada beberapa yang memiliki poin saja membuat akhir pertandingan tidak bisa diprediksi.” kata Taufik menjelaskan.
Taufik menambahkan selain pertandingan catur klasik, tim carut Indonesia harus menghadapi pertandingan catur cepat, Rabu (7/8). Pertandingan tersebut akan menjadi pertandingan sisipan yang cukup menantang bagi Tim Indonesia.
Sebelumnya Indonesia meraih tiga emas dari nomor kilat lewat Cecilia Natailie Luvian (G-14), kemudian disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan Indonesia dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16).
Baca juga: Indonesia raih tiga emas kejuaraan catur kilat di Bangkok
Baca juga: Pecatur cilik As Syahsyah awali kejuaraan di Bangkok dengan kemenangan
Ketua kontingen Indonesia Agus Mulyono dalam keterangan resminya Senin malam mengatakan jika peluang emas itu berasal dari kategori G-10 lewat Aura Cahyati Alfian, U-14 lewat Nayaka Budhidharma dan U-16 lewat Gilbert Elroy Tarigan.
"Peluang mereka untuk merebut emas cukup terbuka. Semoga peluang ini terjaga dan bisa menambah pundi emas bagi tim Indonesia. Sebelumnya kami sudah mendapat tiga emas dari nomor kilat," katanya.
Pria yang juga menjadi Social Investment Manager PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk itu menjelaskan jika peluang juga terjadi pada nama-nama lain yang saat ini berada di posisi dua hingga 10 klasemen yang jarak poin mereka antara 0,5 hingga 1,5 poin.
“Dua WFM Christine Elisabeth dan WFGM Nur Aini Rasyid berada di peringkat dua dan peringkat enam di kelompoknya masing-masing. Keduanya meskipun belum menguasai klasemen masih memiliki kemungkinan untuk mendapatkan emas,” kata pelatih tim Indonesia IM Taufik Halay.
Taufik menjelaskan pencapaian poin diantara pemain tidak berjarak lebar. Sehingga perebutan untuk posisi puncak klasemen masih terbuka dan sangat ketat karena masih ada empat babak. Butuh perjuangan keras dari tim Indonesia agar bisa mendapatkan medali baik emas ataupun perak.
“Empat pertandingan terakhir akan menjadi sangat berat, karena merupakan perebutan puncak klasemen oleh para pemain terkuat. Dengan jarak rata-rata hanya 0,5 poin hingga satu poin bahkan ada beberapa yang memiliki poin saja membuat akhir pertandingan tidak bisa diprediksi.” kata Taufik menjelaskan.
Taufik menambahkan selain pertandingan catur klasik, tim carut Indonesia harus menghadapi pertandingan catur cepat, Rabu (7/8). Pertandingan tersebut akan menjadi pertandingan sisipan yang cukup menantang bagi Tim Indonesia.
Sebelumnya Indonesia meraih tiga emas dari nomor kilat lewat Cecilia Natailie Luvian (G-14), kemudian disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan Indonesia dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16).
Baca juga: Indonesia raih tiga emas kejuaraan catur kilat di Bangkok
Baca juga: Pecatur cilik As Syahsyah awali kejuaraan di Bangkok dengan kemenangan
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: