Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jangan ada spekulasi terkait turunnya tingkat polusi udara di Jakarta tepat selepas padamnya listrik di Jakarta sejak Minggu (4/8) siang.

Dari pantauan Antara melalui laman web air visual pada Senin pagi atau setelah pada hari Minggu (4/8) terjadi pemadaman listrik sejak siang hari hingga Senin pagi ini, kualitas udara di Jakarta berada di peringkat 19 dunia.

AirVisual mencatat kualitas udara rata-rata Jakarta termasuk kategori sedang menurut US Air Quality Index (AQI), atau indeks kualitas udara di angka 79, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 25.5 µg/m³.

Baca juga: Alasan masker KN95 ampuh tangkal polusi Jakarta

"Jangan spekulasi, kita lihat hari-hari ke depan ya," kata Anies di Balaikota Jakarta, Senin petang.

Pada Jam 19:00 WIB, AirVisual mencatat kualitas udara rata-rata Jakarta masih termasuk kategori sedang dengan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) berada di angka 86 setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 28.8 µg/m³.

Baca juga: Mencari solusi sektor transportasi untuk atasi polusi

Tiga lokasi yang menjadi titik konsentrasi polusi tertinggi di Jakarta adalah KLHK-GBK Jakarta Selatan dengan poin AQI 153, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Selatan (114) dan Pejaten Barat (104).

Skor 0-50 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti kualitas udara moderat atau sedang, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.