Chile akan kenakan tarif nol persen untuk sejumlah produk Indonesia
5 Agustus 2019 19:18 WIB
Direktur Perlindungan Bilateral Kementrian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini (kanan) saat memberikan keterangan mengenai IC CEPA kepada para pewarta di Gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin. (A Rauf Andar Adipati) (A Rauf Andar Adipati)
Jakarta (ANTARA) - Chile akan mengenakan tarif nol persen untuk produk pertanian, perikanan, dan manufaktur Indonesia terkait Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Chile (IC-CEPA), kata Direktur Perlindungan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini.
"Yang pertanian contohnya tentu saja kelapa sawit, kemudian teh, kopi, pisang, sayur-mayur, itu diberikan tarif nol persen langsung kalau kita ekspor sekarang," kata Ni Made di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin.
Untuk produk perikanan, mencakup hewan laut bercangkang (shell) dan ikan, seperti lobster, udang, dan ubur-ubur. Berikutnya adalah produk manufaktur, alas kaki tentu saja karena ini besar, ban, tekstil, perhiasan, peralatan militer.
Dari berbagai produk yang akan diekspor ke Chile, Ni Made menuturkan hasil kajian Kemendag menunjukkan bahwa terdapat sejumlah produk yang nilainya masih kecil namun berpotensi meningkat dengan diterapkannya IC-CEPA.
Baca juga:Indonesia ingin jadikan Chile sebagai "hub" di Amerika Selatan
Salah satu produk tersebut adalah alas kaki. Data terakhir menunjukkan nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Chile mencapai 40 juta dolar. Angka ini diprediksi dapat meningkat sampai dua kali lipat pada tahun kelima.
Selain alas kaki, produk lain yang juga cukup berpotensi mengalami peningkatan adalah kendaraan dan komponen. Saat ini nilainya masih berada pada angka 13 juta dolar, yang diprediksi akan meningkat sampai 38,7 juta dolar.
Produk-produk lain yang diharapkan mencatatkan kenaikan adalah mesin dan peralatan yang saat ini baru berada pada angka 13 juta dolar, untuk kemudian diharapkan dapat mencapai 18 juta dolar pada tahun kelima. Elektronik dan komponen yang saat ini masih berada di angka sembilan juta dolar, diperkirakan dapat mencapai 11 juta dolar.
Baca juga: Kemendag fasilitasi UKM pakaian jadi tembus pasar Kanada
"Yang pertanian contohnya tentu saja kelapa sawit, kemudian teh, kopi, pisang, sayur-mayur, itu diberikan tarif nol persen langsung kalau kita ekspor sekarang," kata Ni Made di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin.
Untuk produk perikanan, mencakup hewan laut bercangkang (shell) dan ikan, seperti lobster, udang, dan ubur-ubur. Berikutnya adalah produk manufaktur, alas kaki tentu saja karena ini besar, ban, tekstil, perhiasan, peralatan militer.
Dari berbagai produk yang akan diekspor ke Chile, Ni Made menuturkan hasil kajian Kemendag menunjukkan bahwa terdapat sejumlah produk yang nilainya masih kecil namun berpotensi meningkat dengan diterapkannya IC-CEPA.
Baca juga:Indonesia ingin jadikan Chile sebagai "hub" di Amerika Selatan
Salah satu produk tersebut adalah alas kaki. Data terakhir menunjukkan nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Chile mencapai 40 juta dolar. Angka ini diprediksi dapat meningkat sampai dua kali lipat pada tahun kelima.
Selain alas kaki, produk lain yang juga cukup berpotensi mengalami peningkatan adalah kendaraan dan komponen. Saat ini nilainya masih berada pada angka 13 juta dolar, yang diprediksi akan meningkat sampai 38,7 juta dolar.
Produk-produk lain yang diharapkan mencatatkan kenaikan adalah mesin dan peralatan yang saat ini baru berada pada angka 13 juta dolar, untuk kemudian diharapkan dapat mencapai 18 juta dolar pada tahun kelima. Elektronik dan komponen yang saat ini masih berada di angka sembilan juta dolar, diperkirakan dapat mencapai 11 juta dolar.
Baca juga: Kemendag fasilitasi UKM pakaian jadi tembus pasar Kanada
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: