Warga Merbabu meriahkan HUT RI buat piramida limbah plastik
5 Agustus 2019 19:06 WIB
Sejumlah warga saat bekerja bakti menghiasi kampung untuk menyambut HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Dukuh Surodadi Desa Tarubatang Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jateng Senin (5/8/2019). (Foto ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Warga lereng Gunung Merbabu tepatnya di Dukuh Surodadi Desa Tarubatang Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jateng, memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan membuat bangunan piramida yang memanfaatkan limbah botol plastik.
Puluhan warga RT 04 RW 02 Dukuh Surodadi, Senin, dengan kreatifnya mengumpulkan ribuan botol bekas air mineral untuk menghiasi kampung agar lebih meriah dalam menyambut Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan RI pada 2019.
Warga lereng Merbabu tersebut dengan bergotong-royong menghiasi beraneka ragam sarana di kampungnya termasuk bangunan Piramida yang memiliki ketinggian sekitar 4 meter itu.
Menurut Tarno Ketua Kelompok Pecintan Alam (KPA), Rajawali, Dukuh Surodadi, untuk pembuatan piramida tersebut membutuhkan botol bekas air meneral sekitar 12.000 botol.
Piramia itu, berbentuk segitiga sama kaki dengan ukuran panjang 12 meter dan tinggi 4 meter, serta berdiri di pinggir perempatan Dukuh Surodadi di Jalan Gebyok-Jeruk, Selo Boyolali.
Botol plastik limbah ukuran 1,5 liter dirangkai dengan kawat, dan kemudian ditempelkan pada rangka piramida yang dibuat sebelumnya dengan bahan bambu. Pada puncak piramida diberikan bendera Merah Putih di salah satu sisinya, sehingga terlihat gagah dan berani.
"Botol bekas air meneral dikumpulkan di daerah jalur pendaki Gunung Merbabu melalui pintu pendakian Selo Boyolali. Kebetulan, habis musim liburan banyak pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Merbabu," katanya.
Warga Selo dengan memanfaatkan botol air mineral dan plastik untuk pewarna tulisan, sekaligus gerakan membersihkan lingkungan dari sampah plastik di wilayah Dukuh Surodadi.
Dia mengatakan untuk membuat bangunan piramida dari limbah botol plastik tersebut membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Warga setiap hari rata-rata bisa mengumpulkan limbah botol air mineral mencapai 1.000 botol.
"Warga setempat sambil membersihkan lingkungan, sekaligus mengelola botol plastik yang akhirnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan menyambut Hari 17-an," katanya.
Tumar warga Desa Jarkah Selo mengatakan warga di lereng Gunung Merbabu cukup kreatif, mereka memanfaatkan limbah botol air mineral bisa menjadi bangunan mirip piramida di Negara Mesir.
"Warga kreatif membuat piramida dan dengan memanfaatkan limbah plastik. Apalagi ini, mendekati HUT Kemerdekaan RI tetantunya sangat meriah dengan adanya bangunan itu," kata Tumar.
Baca juga: Pawai Karnaval Etnik di Trenggalek berlangsung meriah
Baca juga: Pedagang bendera Merah Putih marak di perbatasan RI-Malaysia
Puluhan warga RT 04 RW 02 Dukuh Surodadi, Senin, dengan kreatifnya mengumpulkan ribuan botol bekas air mineral untuk menghiasi kampung agar lebih meriah dalam menyambut Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan RI pada 2019.
Warga lereng Merbabu tersebut dengan bergotong-royong menghiasi beraneka ragam sarana di kampungnya termasuk bangunan Piramida yang memiliki ketinggian sekitar 4 meter itu.
Menurut Tarno Ketua Kelompok Pecintan Alam (KPA), Rajawali, Dukuh Surodadi, untuk pembuatan piramida tersebut membutuhkan botol bekas air meneral sekitar 12.000 botol.
Piramia itu, berbentuk segitiga sama kaki dengan ukuran panjang 12 meter dan tinggi 4 meter, serta berdiri di pinggir perempatan Dukuh Surodadi di Jalan Gebyok-Jeruk, Selo Boyolali.
Botol plastik limbah ukuran 1,5 liter dirangkai dengan kawat, dan kemudian ditempelkan pada rangka piramida yang dibuat sebelumnya dengan bahan bambu. Pada puncak piramida diberikan bendera Merah Putih di salah satu sisinya, sehingga terlihat gagah dan berani.
"Botol bekas air meneral dikumpulkan di daerah jalur pendaki Gunung Merbabu melalui pintu pendakian Selo Boyolali. Kebetulan, habis musim liburan banyak pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Merbabu," katanya.
Warga Selo dengan memanfaatkan botol air mineral dan plastik untuk pewarna tulisan, sekaligus gerakan membersihkan lingkungan dari sampah plastik di wilayah Dukuh Surodadi.
Dia mengatakan untuk membuat bangunan piramida dari limbah botol plastik tersebut membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Warga setiap hari rata-rata bisa mengumpulkan limbah botol air mineral mencapai 1.000 botol.
"Warga setempat sambil membersihkan lingkungan, sekaligus mengelola botol plastik yang akhirnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan menyambut Hari 17-an," katanya.
Tumar warga Desa Jarkah Selo mengatakan warga di lereng Gunung Merbabu cukup kreatif, mereka memanfaatkan limbah botol air mineral bisa menjadi bangunan mirip piramida di Negara Mesir.
"Warga kreatif membuat piramida dan dengan memanfaatkan limbah plastik. Apalagi ini, mendekati HUT Kemerdekaan RI tetantunya sangat meriah dengan adanya bangunan itu," kata Tumar.
Baca juga: Pawai Karnaval Etnik di Trenggalek berlangsung meriah
Baca juga: Pedagang bendera Merah Putih marak di perbatasan RI-Malaysia
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: