Sekjen : Perguruan tinggi di Indonesia perlu tenaga rektor asing
5 Agustus 2019 17:34 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset , Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ainun Na'im, saat sedang di wawancarai dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hateknas), pada Senin, (5/8). (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2019)
Badung (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Riset , Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun na'im menjelaskan bahwa perguruan tinggi di Indonesia, memerlukan adanya peran tenaga pengajar (Rektor) asing dalam meningkatkan kualitas untuk dapat bersaing di dunia pendidikan Internasional.
"Dalam hal ini, kita mau rektor-rektor di perguruan tinggi di Indonesia punya kualifikasi yang tentunya tidak kalah dengan standar Internasional, nah disitu esensinya, yang menyangkut keberadaan rektor asing itu," kata dia dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hateknas), di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan salah satu Universitas di Indonesia juga pernah mengangkat rektor dari kalangan Internasional. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia berada pada tingkat profesional, yang mana telah mendatangkan rektor asing ke Indonesia.
Baca juga: IDN Global dukung perekrutan rektor asing oleh Kemenristekdikti
Selain itu, Ia menerangkan bahwa Kemenristekdikti melalui Direktorat Penjaminan Mutu, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, melakukan berbagai upaya bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Adapun berbagai upaya tersebut, meliputi secara sistematis, terencana, dan berkelanjutan, yang berfungsi untuk dapat meningkatkan budaya mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Penjaminan mutu di Indonesia, dibagi menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal. Penjaminan mutu secara internal berupa kegiatan yang diatur dan dilaksanakan secara intern di perguruan tinggi. Sedangkan penjaminan secara eksternal, yang dilakukan melalui akreditasi, seperti BAN PT.
Berdasarkan data dari Badan Akreditasi Nasional (BAN PT), terdapat 95 lembaga dengan akreditasi A, dan sebanyak 877 lembaga dengan akreditad B dan 1.280 lembaga dengan akreditasi C.
Baca juga: Rektor asing perlu ekosistem yang ideal
Disamping itu, bagi program studi maupun institusi yang telah terakreditasi B, akan terus didorong, untuk bisa meraih akreditasi A. Selain itu, bagi perguruan tinggi yang telah meraih akreditasi A, juga diharapkan mampu meningkatkan standar mutu tri-dharma perguruan tinggi untuk mendapatkan pengakuan Internasional.
Pihaknya juga mengharapkan bagi lulusan perguruan tinggi di Indonesia, untuk dapat mampu melibatkan diri dalam berbagai kegiatan berskala Internasional.
Baca juga: Menyoal wacana Rektor Asing
"Dalam hal ini, kita mau rektor-rektor di perguruan tinggi di Indonesia punya kualifikasi yang tentunya tidak kalah dengan standar Internasional, nah disitu esensinya, yang menyangkut keberadaan rektor asing itu," kata dia dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hateknas), di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan salah satu Universitas di Indonesia juga pernah mengangkat rektor dari kalangan Internasional. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia berada pada tingkat profesional, yang mana telah mendatangkan rektor asing ke Indonesia.
Baca juga: IDN Global dukung perekrutan rektor asing oleh Kemenristekdikti
Selain itu, Ia menerangkan bahwa Kemenristekdikti melalui Direktorat Penjaminan Mutu, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, melakukan berbagai upaya bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Adapun berbagai upaya tersebut, meliputi secara sistematis, terencana, dan berkelanjutan, yang berfungsi untuk dapat meningkatkan budaya mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Penjaminan mutu di Indonesia, dibagi menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal. Penjaminan mutu secara internal berupa kegiatan yang diatur dan dilaksanakan secara intern di perguruan tinggi. Sedangkan penjaminan secara eksternal, yang dilakukan melalui akreditasi, seperti BAN PT.
Berdasarkan data dari Badan Akreditasi Nasional (BAN PT), terdapat 95 lembaga dengan akreditasi A, dan sebanyak 877 lembaga dengan akreditad B dan 1.280 lembaga dengan akreditasi C.
Baca juga: Rektor asing perlu ekosistem yang ideal
Disamping itu, bagi program studi maupun institusi yang telah terakreditasi B, akan terus didorong, untuk bisa meraih akreditasi A. Selain itu, bagi perguruan tinggi yang telah meraih akreditasi A, juga diharapkan mampu meningkatkan standar mutu tri-dharma perguruan tinggi untuk mendapatkan pengakuan Internasional.
Pihaknya juga mengharapkan bagi lulusan perguruan tinggi di Indonesia, untuk dapat mampu melibatkan diri dalam berbagai kegiatan berskala Internasional.
Baca juga: Menyoal wacana Rektor Asing
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: