Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Indonesian Diaspora Network (IDN) Global periode 2017-2019 Said Zaidansyah mengatakan adanya penerbitan obligasi diaspora atau "diaspora bond" diyakini bisa membantu pembangunan di Tanah Air.

"Dengan 'diaspora bond' bisa membantu perekonomian di Tanah Air. Para diaspora pun mendapatkan keuntungan dari hak itu," ujar Said dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Said menambahkan hampir sebagian besar diaspora akan mengirimkan uang pada keluarganya di Tanah Air setiap bulan. Dengan membeli surat obligasi diaspora itu, diaspora bisa mendapatkan keuntungan, yang mana keuntungannya bisa dimanfaatkan untuk keluarga di Tanah Air.

"Para diaspora sangat cinta pada Tanah Air, cuma terkadang bingung bagaimana caranya. Adanya obligasi diaspora ini bisa menjadi salah satu solusinya," tambah dia.

Diperkirakan jumlah diaspora mencapai 6.000 orang. Menurut Said, hal itu merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melontarkan wacana untuk menambah alternatif instrumen pembiayaan dengan menerbitkan obligasi diaspora.

Obligasi diaspora merupakan surat utang negara yang ditujukan untuk para investor Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili, bekerja, dan berkeluarga di luar negeri, maupun Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki orang tua dari Indonesia.

IDN Global kembali menyelenggarakan Kongres Diaspora Indonesia ke-5 atau "The Fifth Congress of Indonesian Diaspora" yang akan diselenggarakan di Jakarta, 10 Agustus hingga 13 Agustus.

Tema yang diangkat pada kongres tahun ini yakni "Empowering Indonesia’s Human Capital". Kongres itu akan mempertemukan diaspora Indonesia untuk berdiskusi mengenai isu dan tantangan pembangunan SDM dari berbagai sektor, baik itu dari sisi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Tujuan akhirnya fokus pada penguatan peran diaspora Indonesia dalam peningkatan kualitas SDM.

Baca juga: Konferensi Diaspora Indonesia ke-5 fokus pada peningkatan SDM
Baca juga: IDN Global data diaspora asal Indonesia
Baca juga: Kemenristekdikti ajak 57 ilmuwan diaspora bangun SDM