Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah dipicu sentimen global, terutama perang dagang Amerika Serikat dan China yang kembali memanas.

IHSG ditutup melemah 164,48 poin atau 2,59 persen ke posisi 6.175,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 32,68 poin atau 3,24 persen menjadi 975,75.

"Pelemahan indeks hari ini merupakan dampak dari US-China trade war, Hong Kong crisis, dan Iranian crisis, itu sentimen yang utama. Semuanya dari global," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin.

Sementara itu dari domestik, lanjut Nafan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya 5,07 persen, juga menjadi sentimen negatif bagi indeks.

"Kemungkinan pekan ini akan cukup berat. Nanti akan ada rilis current account Q2, kemungkinan masih akan defisit," ujar Nafan.

Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah sepanjang hari hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp1,1 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 518.559 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,73 miliar lembar saham senilai Rp9,16 triliun. Sebanyak 96 saham naik, 365 saham menurun, dan 97 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 366,87 poin (1,74 persen) ke 21.720,29, indeks Hang Seng melemah 767,26 poin (2,85 persen) ke 26.151,32, dan indeks Straits Times melemah 64,54 poin (1,98 persen) ke posisi 3.196,57.

Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup lanjutkan pelemahan
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 29,02 poin
Baca juga: IHSG diperkirakan sulit bergerak positif, perhatian ke perang dagang