Ternyata polusi udara juga ada dalam ruangan
5 Agustus 2019 15:45 WIB
Dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Agus Dwi Susanto (tengah) menjelaskan tentang polusi udara, di Jakarta, Senin (5/8) (ANTARA/Pamela Sakina)
Jakarta (ANTARA) - Dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Agus Dwi Susanto mengatakan ternyata polusi udara tidak hanya terdapat di ruang terbuka, tapi juga di dalam ruangan atau rumah sendiri.
“Yang sering tidak disadari adalah polusi udara di dalam ruangan, termasuk ruang kantor atau rumah. Menurut penelitian, 92 persen penduduk dunia menghirup kualitas udara yang buruk baik di luar maupun dalam ruangan,” kata Agus saat ditemui di Jakarta, Senin.
Agus yang juga ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan ada banyak sumber penyebab polusi dalam ruangan, peringkat nomor satu adalah asap rokok.
Selain asap rokok, ternyata kegiatan memasak terutama yang menggunakan minyak dan gas dapat menimbulkan asap polusi yang buruk untuk kesehatan.
“Kemudian mesin-mesin elektrik seperti printer, penghangat ruangan, air conditioner (AC) dapat mengeluarkan emisi partikel-partikel halus yang menyebabkan polusi,” tambah dia.
Ruangan yang lembab dan tirai, kata dia, juga menjadi sarang virus dan bakteri yang bersirkulasi dengan udara sehingga menyebabkan kualitas udara ruangan yang buruk.
Selain itu, Agus mengatakan ventilasi udara yang kotor dan selalu terbuka juga menjadi faktor utama buruknya kualitas udara ruangan, karena polusi dari luar masuk ke dalam.
Faktor-faktor penyebab udara ruangan buruk tersebut, menurut Agus, mungkin terdengar sepele, namun bila terus dibiarkan dengan jangka waktu panjang dapat menyebabkan ispa, asma, kanker paru, bahkan penyakit jantung dan struk.
“Dampaknya mungkin tidak terjadi langsung terkena penyakit tapi juga jangka panjang, karena partikel-partikel halus tersebut terus menerus dihirup bertahun-tahun dan masuk ke pembuluh darah bisa merangsang kanker kemudian penyakit jantung dan struk,” ujar Agus.
Untuk mencegahnya dokter Agus memberikan beberapa tips, diantaranya
1. Pantau kualitas udara
Agus mengatakan pemantauan kualitas udara saat ini sangat mudah dilihat di berbagai situs, salah satunya AirVisual. Bila kualitas udara di luar sedang buruk, segera tutup ventilasi-ventilasi udara di ruangan untuk mencegah polusi masuk ke dalam.
“Kualitas udara itu berubah-ubah setiap harinya, tergantung banyak hal misal di jalan sedang banyak kendaraan, atau ada yang sedang membakar sampah,” ujar Agus.
2. Jangan menambah polusi
“Bila Anda biasa merokok dalam ruangan, ya berhenti lah merokok di dalam,” kata Agus.
Selain merokok Agus mengatakan dapat mengoptimalkan lilin sebagai penerangan, atau tidak banyak menggunakan lampu pada pagi dan siang hari.
3. Jaga kebersihan ruangan
Agus mengatakan, kebersihan selalu menjadi salah satu cara ampuh terhindar dari segala penyakit juga polusi, seperti kebersihan lantai, furnitur, ventilasi, tirai, dan sebagainya.
“AC juga harus dibersihkan secara rutin, jangan tunggu enam bulan baru dibersihkan hingga debu-debu yang menempel dihembuskan dan tersebar dalam ruangan,” tambah dia.
4 Gunakan “Air Purifier” (pembersih udara)
“Bila Anda mampu, lebih baik menggunakan air purifier untuk menetralkan kualitas udara yang buruk dalam ruangan,” kata Agus.
5. Perbanyak tanaman
Jika air purifier terlalu mahal, Agus menyarankan untuk menggunakan penyaring udara alami dari tanaman, seperti salah satunya lidah buaya yang sangat ampuh menetralkan udara buruk.
Baca juga: Udara Jakarta Pusat terbaik di Jakarta
“Yang sering tidak disadari adalah polusi udara di dalam ruangan, termasuk ruang kantor atau rumah. Menurut penelitian, 92 persen penduduk dunia menghirup kualitas udara yang buruk baik di luar maupun dalam ruangan,” kata Agus saat ditemui di Jakarta, Senin.
Agus yang juga ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan ada banyak sumber penyebab polusi dalam ruangan, peringkat nomor satu adalah asap rokok.
Selain asap rokok, ternyata kegiatan memasak terutama yang menggunakan minyak dan gas dapat menimbulkan asap polusi yang buruk untuk kesehatan.
“Kemudian mesin-mesin elektrik seperti printer, penghangat ruangan, air conditioner (AC) dapat mengeluarkan emisi partikel-partikel halus yang menyebabkan polusi,” tambah dia.
Ruangan yang lembab dan tirai, kata dia, juga menjadi sarang virus dan bakteri yang bersirkulasi dengan udara sehingga menyebabkan kualitas udara ruangan yang buruk.
Selain itu, Agus mengatakan ventilasi udara yang kotor dan selalu terbuka juga menjadi faktor utama buruknya kualitas udara ruangan, karena polusi dari luar masuk ke dalam.
Faktor-faktor penyebab udara ruangan buruk tersebut, menurut Agus, mungkin terdengar sepele, namun bila terus dibiarkan dengan jangka waktu panjang dapat menyebabkan ispa, asma, kanker paru, bahkan penyakit jantung dan struk.
“Dampaknya mungkin tidak terjadi langsung terkena penyakit tapi juga jangka panjang, karena partikel-partikel halus tersebut terus menerus dihirup bertahun-tahun dan masuk ke pembuluh darah bisa merangsang kanker kemudian penyakit jantung dan struk,” ujar Agus.
Untuk mencegahnya dokter Agus memberikan beberapa tips, diantaranya
1. Pantau kualitas udara
Agus mengatakan pemantauan kualitas udara saat ini sangat mudah dilihat di berbagai situs, salah satunya AirVisual. Bila kualitas udara di luar sedang buruk, segera tutup ventilasi-ventilasi udara di ruangan untuk mencegah polusi masuk ke dalam.
“Kualitas udara itu berubah-ubah setiap harinya, tergantung banyak hal misal di jalan sedang banyak kendaraan, atau ada yang sedang membakar sampah,” ujar Agus.
2. Jangan menambah polusi
“Bila Anda biasa merokok dalam ruangan, ya berhenti lah merokok di dalam,” kata Agus.
Selain merokok Agus mengatakan dapat mengoptimalkan lilin sebagai penerangan, atau tidak banyak menggunakan lampu pada pagi dan siang hari.
3. Jaga kebersihan ruangan
Agus mengatakan, kebersihan selalu menjadi salah satu cara ampuh terhindar dari segala penyakit juga polusi, seperti kebersihan lantai, furnitur, ventilasi, tirai, dan sebagainya.
“AC juga harus dibersihkan secara rutin, jangan tunggu enam bulan baru dibersihkan hingga debu-debu yang menempel dihembuskan dan tersebar dalam ruangan,” tambah dia.
4 Gunakan “Air Purifier” (pembersih udara)
“Bila Anda mampu, lebih baik menggunakan air purifier untuk menetralkan kualitas udara yang buruk dalam ruangan,” kata Agus.
5. Perbanyak tanaman
Jika air purifier terlalu mahal, Agus menyarankan untuk menggunakan penyaring udara alami dari tanaman, seperti salah satunya lidah buaya yang sangat ampuh menetralkan udara buruk.
Baca juga: Udara Jakarta Pusat terbaik di Jakarta
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: