Dhaka, Bangladesh (ANTARA) - Bangladesh pada akhir pekan lalu memecahkan rekor penularan demam berdarah dengue (DBD), dengan 1.870 pasien baru yang dirawat di rumah sakit dalam 24 jam belakangan ini.
Kondisi tersebut meningkatkan jumlah penularan DBD yang terburuk menjadi 24.804, demikian catatan pemerintah yang dikeluarkan pada Ahad (4/8).
Istri seorang pejabat senior polisi meninggal akibat demam virus tersebut di satu rumah sakit di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, pada Ahad, demikian laporan media setempat.
Korban lain meliputi dokter, petugas polisi, mahasiswa, dan anggota keluarga pejabat senior pemerintah, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin. Kondisi tersebut meningkatkan jumlah korban tewas jadi 53, kata laporan media lokal.
Sementara itu, Direktort Jenderal Layanan Kesehatan pemerintah (DGHS) hingga Ahad menyebutkan jumlah resmi korban jiwa sebanyak 18.
Sebanyak 7.400 pasien kini dirawat di berbagai rumah sakit di seluruh negeri tersebut hingga Ahad, sementara hampir 17.400 pasien telah diperkenankan pulang setelah perawatan sejak Januari, demikian catatan direktorat itu.
Semua 64 distrik Bangladesh telah terpengaruh oleh virus tersebut, termasuk sebanyak 5.000 pasien yang kini dirawat di Dhaka dan 2.429 pasien di luar ibu kota Bangladesh.
Ada kekhawatiran bahwa penyakit tersebut mungkin menyebar lebih jauh dari Dhaka selama Eid Mubarak (Idul Adha), saat jutaan orang meninggalkan ibu kota untuk liburan hari raya Islam.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Tetap waspada pada DBD
Baca juga: Difteri tewaskan 21 orang di kamp pengungsi Rohingya
Bangladesh pecahkan rekor penularan DBD dalam satu hari
5 Agustus 2019 13:50 WIB
Ilustrasi - pengasapan (fogging) untuk mencegah nyamuk pembawa virus demam berdarah dangue . (ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: