Kalteng minta kebijakan anggaran Karhutla dari BNPB dibenahi
5 Agustus 2019 11:04 WIB
Sekda Kalteng Fakhrizal Fitri (kiri) bersama Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar dalam rapat koordinasi penanggulangan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Kota Palangka Raya, Minggu (4/8/19). (FOTO ANTARA/Rendhik Andika)
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengharapkan, agar kebijakan penganggaran untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibenahi.
"Ke depan, hal yang harus menjadi perhatian bersama, yakni mengenai penganggaran untuk berbagai kegiatan terkait karhutla," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Senin.
Menurutnya, selama ini satuan tugas (satgas) gabungan pencegahan karhutla, baru akan dibentuk jika sudah ada status siaga darurat yang telah ditetapkan. Adapun penganggarannya, menggunakan dana darurat, yakni Dana Siap Pakai (DSP).
Jika memungkinkan, pihaknya ingin penganggaran itu tidak lagi menggunakan DSP, namun bisa dianggarkan secara fleksibel. Misalnya melalui dana kontijensi, yakni dana yang dicadangkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya suatu bencana.
Tujuannya, agar sebelum dilakukan penetapan status, satgas gabungan karhutla tetap bisa dibentuk dan bertugas. Hingga pada akhirnya pencegahan bisa dilakukan secara maksimal, termasuk dalam upaya penanganan karhutla.
"Jika usulan ini bisa direalisasikan, tentu penanganan karhutla bisa dilakukan secara normal dan lebih optimal, tanpa harus melalui mekanisme penanganan darurat," jelasnya.
Menurut dia, seharusnya di setiap tahunnya selalu ada peningkatan dalam hal skema penganggaran yang digunakan.
Selama ini pencegahan dan penanganan karhutla di Kalteng sudah dilakukan secara maksimal. Selain melalui satgas yang dibentuk oleh pemprov maupun kabupaten dan kota, hal itu juga diperkuat dengan satgas bentukan BNPB.
"Upaya pencegahan dan penanganan di Kalteng menjadi lebih kuat dengan adanya bantuan BNPB, mulai dari satgas, sarana berupa helikopter water bombing dan patroli, serta bantuan anggaran," ungkapnya.
Hal itu sangat membantu, terlebih diketahui bersama bahwa potensi bahaya karhutla tahun 2019 melebihi tahun sebelumnya, karena kondisi musim kemarau yang lebih kering serta pengaruh El Nino.
Baca juga: BNPB siap tambah helikopter atasi karhutla Kalteng
Baca juga: 200-an prajurit TNI ikut berjibaku padamkan karhutla di Pelalawan
"Ke depan, hal yang harus menjadi perhatian bersama, yakni mengenai penganggaran untuk berbagai kegiatan terkait karhutla," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Senin.
Menurutnya, selama ini satuan tugas (satgas) gabungan pencegahan karhutla, baru akan dibentuk jika sudah ada status siaga darurat yang telah ditetapkan. Adapun penganggarannya, menggunakan dana darurat, yakni Dana Siap Pakai (DSP).
Jika memungkinkan, pihaknya ingin penganggaran itu tidak lagi menggunakan DSP, namun bisa dianggarkan secara fleksibel. Misalnya melalui dana kontijensi, yakni dana yang dicadangkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya suatu bencana.
Tujuannya, agar sebelum dilakukan penetapan status, satgas gabungan karhutla tetap bisa dibentuk dan bertugas. Hingga pada akhirnya pencegahan bisa dilakukan secara maksimal, termasuk dalam upaya penanganan karhutla.
"Jika usulan ini bisa direalisasikan, tentu penanganan karhutla bisa dilakukan secara normal dan lebih optimal, tanpa harus melalui mekanisme penanganan darurat," jelasnya.
Menurut dia, seharusnya di setiap tahunnya selalu ada peningkatan dalam hal skema penganggaran yang digunakan.
Selama ini pencegahan dan penanganan karhutla di Kalteng sudah dilakukan secara maksimal. Selain melalui satgas yang dibentuk oleh pemprov maupun kabupaten dan kota, hal itu juga diperkuat dengan satgas bentukan BNPB.
"Upaya pencegahan dan penanganan di Kalteng menjadi lebih kuat dengan adanya bantuan BNPB, mulai dari satgas, sarana berupa helikopter water bombing dan patroli, serta bantuan anggaran," ungkapnya.
Hal itu sangat membantu, terlebih diketahui bersama bahwa potensi bahaya karhutla tahun 2019 melebihi tahun sebelumnya, karena kondisi musim kemarau yang lebih kering serta pengaruh El Nino.
Baca juga: BNPB siap tambah helikopter atasi karhutla Kalteng
Baca juga: 200-an prajurit TNI ikut berjibaku padamkan karhutla di Pelalawan
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: