Atambua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belu, wilayah Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, selama tahun 2019 membangun 15 sumur bor untuk mengatasi kesulitan air bersih akibat kekeringan.
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Belu, Frans Manafe, kepada ANTARA di Atambua, Senin, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten akan menetapkan 15 lokasi titik pengeboran sumur baru dalam perubahan anggaran berdasarkan hasil survei teknis.
Ia mengatakan bahwa pembangunan sumur bor tahun ini bertambah jika dibandingkan dengan tahun 2018, ketika pemerintah daerah hanya membangun sumur bor di enam lokasi yang tersebar di Kecamatan Tasifeto Timur, Atambua Barat, Atambua Selatan, dan Atambua.
Rencana pembangunan sumur bor tahun ini dibuat berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belu.
"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, memang tahun ini jumlahnya meningkat. Dan ini memang dianggarkan untuk mengatasi kesulitan air bersih di kabupaten ini," kata Frans.
Kehadiran Bendungan Rotiklot, ia menjelaskan, akan sangat membantu jika sudah difungsikan dan dilengkapi dengan jaringan irigasi.
Namun demikian, ia melanjutkan, bendungan itu tidak mampu memenuhi kebutuhan air di seluruh daerah yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah segera membangun bendungan Welikis untuk mengatasi masalah penyediaan air di Kabupaten Belu.
Baca juga:
Polres Belu bagikan 73 tangki air bersih
Lahan-lahan petani menanti aliran air Bendungan Rotiklot
Belu bangun 15 sumur bor untuk atasi kesulitan air bersih
5 Agustus 2019 09:02 WIB
Pohon-pohon jati meranggas di sepanjang jalan di Kabupaten Belu, NTT. (ANTARA/ Kornelis Kaha)
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: