Jakarta (ANTARA) - Youth Health Forum 2019 yang diadakan program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU) bersama Yayasan Kesehatan Perempuan, Konsorsium PERMAMPU, dan Aisyiyah berupaya membangun kesadaran anak muda terhadap kesehatan seksual dan reproduksi.

"Youth Health Forum 2019 bertujuan mendukung kelompok muda untuk secara aktif terlibat dalam upaya mempengaruhi peningkatan kualitas dan akses mereka terhadap layanan kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi, di wilayah masing-masing," kata Pemimpin Tim Program MAMPU Kate Shanahan di Jakarta, Minggu.

Youth Health Forum 2019 melibatkan 33 anak muda dari 23 kabupaten/kota di 15 provinsi secara langsung untuk mendukung penguatan kapasitas, kepemimpinan, dan kekuatan kolektif kelompok muda di akar rumput untuk mendorong pemenuhan akses hak kesehatan seksual dan reproduksi.

Direktur Yayasan Kesehatan Perempuan Nanda Dwinta Sari mengatakan kelompok muda, terutama perempuan masih menghadapi berbagai tantangan akibat kemiskinan, perkawinan dan kehamilan di usia anak serta akses layanan kesehatan reproduksi ramah remaja yang masih kurang.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), satu dari empat anak perempuan di Indonesia menikah di usia 18 tahun dan sekitar 600.000 perempuan di seluruh Indonesia menikah sebelum usia 16 tahun.

"Kami berharap Youth Health Forum 2019 menjadi ruang aman bagi anak muda Indonesia untuk memecahkan masalah bersama, terutama terkait kesehatan reproduksi yang mereka hadapi, termasuk cara mengemukakan pendapat kepada para pemangku kepentingan untuk mempengaruhi kebijakan," kata Nanda.

Para peserta sudah datang ke Jakarta sejak Sabtu (3/8) dan berdiskusi tentang isu-isu yang dihadapi anak, remaja dan anak-anak muda di daerah mereka masing-masing.

Senin (5/8), mereka akan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Kependudukan dam Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menyuarakan suara mereka.

Para peserta berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Mereka adalah remaja dan anak muda usia 15 tahun hingga 24 tahun yang aktif memperjuangkan akses informasi dan layanan kesehatan remaja yang lebih baik.

Baca juga: BKKBN prioritaskan kesehatan reproduksi perempuan
Baca juga: BKKBN akan buat modul pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja
Baca juga: Yayasan Kesehatan Perempuan: Tak semua anak dikawinkan karena hamil