Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Korea Selatan menyepakati target penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IK-CEPA) pada akhir tahun ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan Myung Hee Yoo di sela-sela Pertemuan Intersesi Menteri RCEP ke-8 di Beijing, China.

“Indonesia dan Korea Selatan menyepakati target penyelesaian perundingan IK-CEPA pada akhir 2019 dengan mengambil momentum ASEAN-Korea Commemorative Summit ke-30 di Korea Selatan. Hal itu sebagaimana telah dituangkan pada rencana kerja IK-CEPA,”ujar Mendag lewat keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut Mendag, kedua negara sepakat memfokuskan pembahasan pada akses pasar dan kerja sama untuk mencapai target penyelesaian dimaksud.

Selain itu, Indonesia dan Korea Selatan juga memiliki pandangan yang sama dalam hal penyelesaian RCEP. Kedua negara mendukung penyelesaian perundingan RCEP pada 2019.

Pada pertemuan bilateral tersebut, Mendag juga mengundang pebisnis dan kalangan pengusaha Korea Selatan untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 yang dijadwalkan berlangsung pada 16─20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemendag, nilai total perdagangan kedua negara pada 2018 mencapai 18,6 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada 2018 surplus bagi Indonesia sebesar 443,6 juta dolar AS.

Korea Selatan menempati peringkat ke-7 sebagai negara tujuan ekspor utama Indonesia serta menempati urutan ke-6 sebagai negara sumber impor utama Indonesia.

Total ekspor Indonesia ke Korea Selatan pada 2018 tercatat sebesar 9,53 miliar dolar AS atau naik 14 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,20 miliar dolar AS.

Sementara itu, impor Indonesia dari Korea Selatan pada 2018 mencapai 9,1 miliar dolar AS atau naik 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 8,12 miliar dolar AS.

Baca juga: Indonesia-Korsel berkomitmen percepat perjanjian CEPA

Baca juga: Indonesia-Korsel aktifkan kembali kemitraan ekonomi



​​​​​​