Bandung (ANTARA News) - Kasus bom molotov di Sekretariat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang terjadi Senin siang masih didalami penyidik Kepolisian Resort (Polres) Soreang guna mengetahui motifnya, yakni kriminal murni atau bernuansa politis. "Jika sudah ada laporan lengkap dari penyidik Satreskrim Polres Soreang, maka baru bisa dikategorikan ada tidaknya masalah politik atau hanya kriminal biasa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Jabar, Kombes Pol Dade Achmad, kepada pers, di Bandung, Senin. Dade mengemukakan, kalau dalam penyidikan terdapat keterlibatan unsur politis, maka penanganannya diserahkan kepada Panwaslu setempat. "Namun demikian, jika tidak bernuansa politis, kasus tersebut dapat dikategorikan sebagai kasus kriminal biasa atau pidana dan akan ditangani oleh penyidik polisi," ujarnya. Dia mengatakan, penanganan kasus perusakan Sekretariat DPD PKS Kabupaten Bandung itu sedang dalam proses oleh Polres Soreang. "Polda Jabar hanya mem-`back up` dan turut menurunkan personelnya, termasuk tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Brimob Polda Jabar," ujarnya. (*)