Jakarta (ANTARA) - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan menilai proses rekonsiliasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo tidak hanya dilakukan dua pihak saja, melainkan Presiden Jokowi mestinya mengumpulkan seluruh partai politik yang sudah bertarung di Pemilu 2019 untuk mewujudkan upaya tersebut.
"Kumpulkan semua komponen anak bangsa, kumpulkan semua komponen partai politik dan membangun komitmen dan membangun Indonesia bersama-sama," kata dia dalam diskusi politik "Merajuk Kebersamaan, Menjaga Persatuan Indonesia" di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu.
Di sela-sela diskusi tersebut, Aher sempat menyampaikan pandangannya terhadap rekonsiliasi atau pertemuan antar dua tokoh politik yang beberapa waktu belakangan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Ia menganggap pertemuan itu bukanlah bagian dari usaha rekonsiliasi.
"Saya kurang setuju temanya konsiliasi padahal ketemu cuma berdua, saya enggak setuju, jangan begitu dong kalau mau rekonsiliasi," ujarnya.
Pertemuan rekonsiliasi yang disinggung Aher adalah seperti pertemuan antara Jokowi dengan rival politiknya, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, beberapa waktu lalu, serta ketika Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Ia lalu melanjutkan bahwa pertemuan rekonsiliasi harus dilakukan bukan dalam arti bertemu untuk bagi-bagi kursi. Tapi, dilakukan untuk merajut kebangsaan demi membangun bersama masa depan bersama.
"Mari membangun (Indonesia) bersama-sama Itu lebih penting dari rekonsiliasi. Lebih penting dari ngumpul berdua," pungkasnya.
Aher nilai rekonsiliasi tidak dilakukan dua pihak saja
3 Agustus 2019 20:21 WIB
Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) saat ditemui usai diskusi politik di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2019). ANTARA/Dea N. Zhafira/am.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: