BPBD: Karhulta di Aceh Barat hanya bisa dipadamkan dengan hujan buatan
3 Agustus 2019 18:59 WIB
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut di Desa Peulanteun, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, Aceh. Hingga Sabtu (3/8/2019) luas lahan yang terbakar akibat musim kemarau di daerah itu mencapai 33 hektare lebih. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Meulaboh (ANTARA) - Koordinator Pusat Pengandalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Mashuri menegaskan musibah kebakatan hutan dan lahan yang melanda tiga kecamatan meliputi Meureubo, Bubon dan Johan Pahlawan, kabupaten setempat hanya bisa dipadamkan dengan hujan buatan.
"Jika melihat luas lahan yang terbakar ini, sulit rasanya bisa dipadamkan secara manual. Paling tidak dengan hujan buatan, itu baru bisa maksimal," kata Mashuri mewakili Kepala BPBD Aceh Barat, Dr Mukhtaruddin kepada ANTARA, Sabtu di Meulaboh.
Menurutnya, karena peralatan yang tersedia dan terbatasnya personel untuk melakukan pemadaman lahan di daerah itu, pihaknya berharap BPBA atau BNPB dapat memberikan bantuan penanggulangan agar sebaran titik api dapat segera berhenti.
Pihaknya mengakui saat ini, luas lahan yang sudah terbakar di Kabupaten Aceh Barat sudah mencapai 33 hektare lebih dan sebanyak 35 persen lahan diantaranya sudah bisa dipadamkan.
Namun, meski sudah berhasil diatasi, banyak lokasi bekas kebakaran lahan yang muncul kembali titik api sehingga harus dilakukan pemadaman secara berulang oleh petugas.
"Kemungkinan dengan hujan buatan, kami prediksikan kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat dapat diatasi," kata Mashuri menambahkan.
Pihaknya mengakui faktor musim kemarau menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran lahan gambut di daerah tersebut dan musibah ini sudah terjadi sejak tanggal 1 Juli 2019 hingga saat ini, ucapnya.
Baca juga: Polisi memeriksa 11 warga terkait kebakaran lahan di Aceh Barat
Baca juga: Kebakaran 122,4 hektare lahan di Aceh Barat sulit dipadamkan
Baca juga: Kebakaran lahan di Aceh Barat semakin meluas akibat musim kemarau
"Jika melihat luas lahan yang terbakar ini, sulit rasanya bisa dipadamkan secara manual. Paling tidak dengan hujan buatan, itu baru bisa maksimal," kata Mashuri mewakili Kepala BPBD Aceh Barat, Dr Mukhtaruddin kepada ANTARA, Sabtu di Meulaboh.
Menurutnya, karena peralatan yang tersedia dan terbatasnya personel untuk melakukan pemadaman lahan di daerah itu, pihaknya berharap BPBA atau BNPB dapat memberikan bantuan penanggulangan agar sebaran titik api dapat segera berhenti.
Pihaknya mengakui saat ini, luas lahan yang sudah terbakar di Kabupaten Aceh Barat sudah mencapai 33 hektare lebih dan sebanyak 35 persen lahan diantaranya sudah bisa dipadamkan.
Namun, meski sudah berhasil diatasi, banyak lokasi bekas kebakaran lahan yang muncul kembali titik api sehingga harus dilakukan pemadaman secara berulang oleh petugas.
"Kemungkinan dengan hujan buatan, kami prediksikan kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat dapat diatasi," kata Mashuri menambahkan.
Pihaknya mengakui faktor musim kemarau menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran lahan gambut di daerah tersebut dan musibah ini sudah terjadi sejak tanggal 1 Juli 2019 hingga saat ini, ucapnya.
Baca juga: Polisi memeriksa 11 warga terkait kebakaran lahan di Aceh Barat
Baca juga: Kebakaran 122,4 hektare lahan di Aceh Barat sulit dipadamkan
Baca juga: Kebakaran lahan di Aceh Barat semakin meluas akibat musim kemarau
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: