11 Kampung Siaga Bencana dikerahkan bantu evakuasi pascagempa Banten
3 Agustus 2019 00:25 WIB
Sejumlah warga pesisir pantai mengungsi ke dalam bangunan yang terbuat dari kayu setelah terjadi gempa di Kampung Mancak, Serang, Banten, Jumat (2/8/2019). Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 SR dirasakan warga di Wilayah Banten pada pukul 19.03 WIB yang menurut keterangan pihak BMKG berpotensi tsunami. (ANTARA FOTO/WELI AYU REJEKI)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 11 Kampung Siaga Bencana (KSB) beserta Taruna Siaga Bencana (Tagana) dikerahkan membantu proses evakuasi warga pascagempa bumi bermagnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9 di Provinsi Banten pada Jumat, pukul 19.03 WIB.
"Untuk di Pandeglang melalui KSB yang dibentuk setelah tsunami Selat Sunda, sesaat setelah gempa terjadi secara efektif telah membantu masyarakat," kata Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat malam.
Ia menjelaskan KSB bergerak cepat membantu evakuasi, mengatur rute evakuasi, memastikan mereka bergerak ke titik lokasi yang aman di ketinggian, dan memberikan penyuluhan ke titik pengungsian setelah ada informasi potensi tsunami telah berakhir pada 21.35 WIB.
KSB tersebut adalah KSB Cigeulis, KSB Sumur, KSB Angsana, KSB Pagelaran, KSB Cibitung, KSB Panimbang, KSB Cibaliung, KSB Carita, KSB Sukaresmi, KSB Sidamukti dan KSB Labuan.
Demikian pula Tagana di wilayah lain yang terdampak gempa juga telah bersiaga, yakni 37 Tagana Kota Serang, 200 Tagana Pandeglang, 65 Tagana Kabupaten Serang, 30 Tagana Lebak, 35 Tagana Lampung Selatan, 20 Tagana BAndar Lampung, dan 25 Tagana Bengkulu.
"Saat ini 200 Tagana Pandeglang bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat desa setempat. Mereka mulai mengidentifikasi kerusakan rumah dan bangunan, serta memastikan korban yang terdampak," katanya.
Mensos juga segera mengirimkan kebutuhan dasar untuk warga korban bencana gempa. Bantuan kebutuhan dasar dikirimkan dari Gudang Logistik Regional milik Kemensos di Bekasi.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menambahkan untuk tahap pertama ini dikirimkan bantuan berupa 500 tenda gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, 20 ribu bungkus mie instan.
Selain itu, kata Dirjen, Dinas Sosial Provinsi Banten malam ini sudah mulai mendistribusikan bantuan darurat berupa tenda, makanan siap saji, perlengkapan anak dan keluarga.
"Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita dan kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang maupun di kabupaten lain yang terdampak," kata Harry.
Sementara itu Anggota KSB Cigeleuis, Sukron Suryanto menyatakan mengevakuasi warga Desa Banyuasih Kecamatan Cigeleuis untuk mengungsi ke Desa Karang Bolong Kecamatan Cigeleuis. Pada saat yang sama, KSB juga mengungsikan Warga Desa Citereup Kecamatan Panimbang ke Desa Tarumanagara dan Desa Cigeleuis Kecamatan Cigeleuis.
Sebelumnya Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa telah terjadi gempa magnitudo 6.9 pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten hingga dikeluarkan peringatan dini tsunami yang kemudiannya berakhir pada pukul 21.35 WIB.*
Baca juga: Lima unit rumah di Saketi Pandeglang rusak akibat gempa
Baca juga: BNPB: Beberapa rumah rusak akibat gempa Banten
"Untuk di Pandeglang melalui KSB yang dibentuk setelah tsunami Selat Sunda, sesaat setelah gempa terjadi secara efektif telah membantu masyarakat," kata Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat malam.
Ia menjelaskan KSB bergerak cepat membantu evakuasi, mengatur rute evakuasi, memastikan mereka bergerak ke titik lokasi yang aman di ketinggian, dan memberikan penyuluhan ke titik pengungsian setelah ada informasi potensi tsunami telah berakhir pada 21.35 WIB.
KSB tersebut adalah KSB Cigeulis, KSB Sumur, KSB Angsana, KSB Pagelaran, KSB Cibitung, KSB Panimbang, KSB Cibaliung, KSB Carita, KSB Sukaresmi, KSB Sidamukti dan KSB Labuan.
Demikian pula Tagana di wilayah lain yang terdampak gempa juga telah bersiaga, yakni 37 Tagana Kota Serang, 200 Tagana Pandeglang, 65 Tagana Kabupaten Serang, 30 Tagana Lebak, 35 Tagana Lampung Selatan, 20 Tagana BAndar Lampung, dan 25 Tagana Bengkulu.
"Saat ini 200 Tagana Pandeglang bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat desa setempat. Mereka mulai mengidentifikasi kerusakan rumah dan bangunan, serta memastikan korban yang terdampak," katanya.
Mensos juga segera mengirimkan kebutuhan dasar untuk warga korban bencana gempa. Bantuan kebutuhan dasar dikirimkan dari Gudang Logistik Regional milik Kemensos di Bekasi.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menambahkan untuk tahap pertama ini dikirimkan bantuan berupa 500 tenda gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, 20 ribu bungkus mie instan.
Selain itu, kata Dirjen, Dinas Sosial Provinsi Banten malam ini sudah mulai mendistribusikan bantuan darurat berupa tenda, makanan siap saji, perlengkapan anak dan keluarga.
"Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita dan kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang maupun di kabupaten lain yang terdampak," kata Harry.
Sementara itu Anggota KSB Cigeleuis, Sukron Suryanto menyatakan mengevakuasi warga Desa Banyuasih Kecamatan Cigeleuis untuk mengungsi ke Desa Karang Bolong Kecamatan Cigeleuis. Pada saat yang sama, KSB juga mengungsikan Warga Desa Citereup Kecamatan Panimbang ke Desa Tarumanagara dan Desa Cigeleuis Kecamatan Cigeleuis.
Sebelumnya Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa telah terjadi gempa magnitudo 6.9 pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten hingga dikeluarkan peringatan dini tsunami yang kemudiannya berakhir pada pukul 21.35 WIB.*
Baca juga: Lima unit rumah di Saketi Pandeglang rusak akibat gempa
Baca juga: BNPB: Beberapa rumah rusak akibat gempa Banten
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: