Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bernardus Wisnu Widjaja mengatakan berdasarkan pantauan tim BNPB, skala kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi bermagnitudo 7,4 jika dihitung dengan skala Mercalli berkisar empat sampai lima MMI.

"Jadi kami telah mengontak di beberapa titik untuk melihat dampak dari gempa M 7,4 tadi," ujar Wisnu dalam temu pers di ruang konferensi BNPB di Jakarta Pusat, Jumat.


Yang pertama dikontak adalah tim BNPB yang tengah melakukan ekspedisi di Pantai Wisata Pangandaran. Di sana, kata Wisnu, tidak terjadi kepanikan dan goncangan juga tidak terlalu kencang. "Tapi sesuai prosedur standar operasional (SOP), masyarakat diarahkan tim untuk naik ke tempat lebih tinggi," ujar dia.

Kedua, BNPB juga mengontak kepala desa Cigondrong Kecamatan Sumur, Pandeglang Selatan sekitar pukul 20.00 WIB. "Tadi tidak ada kenaikan muka air yang berarti dan juga tidak ada kerusakan sementara ini," ujar Wisnu.

Di Cilegon juga terpantau tidak ada yang signifikan untuk kenaikan air laut.

Wisnu mengatakan BNPB telah mengerahkan lima tim ke Lampung Selatan, Pandeglang, Serang, Lebak, dan Sukabumi untuk mendata kerusakan.

"Kami masih menunggu informasi dari daerah-daerah tersebut," ujar dia

Dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi dengan melihat dan membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Skala Mercalli terbagi dari 1 sampai 12.

Skala empat MMI berarti gempa dirasakan oleh orang banyak di dalam maupun di luar oleh ruangan beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sedangkan skala lima MMI berarti getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.