Depok (ANTARA News) - Analis politik dari Universitas Indonesia (UI), Andrinof A Chaniago mengatakan, kemenangan pasangan yang didukung PKS dan PAN, Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (HaDe) harus diakui amat mengejutkan. "Hasil ini merupakan tanda-tanda masyarakat tidak suka status quo. Masyarakat ingin suasana baru, walaupun tidak ada jaminan suasana baru itu akan terwujud," katanya menanggapi kemenangan sementara hasil perhitungan cepat lembaga-lembaga survei, di Depok, Minggu. Hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menempatkan pasangan HaDe unggul dengan perolehan suara 38,98 persen disusul oleh Agum Gumelar-Nu`man Abdul Hakim (Aman) diusung PDIP, PPP, PKB, PBB, PDS dan PKPB, (AMAN) dengan 32,98 persen dan Danny Setiawan-Iwan Ridwan Sulanjana (DaI) yang didukung Partai Golkar dan Partai Demokrat, sebesar 28,27 persen. Perhitungan cepat yang dilakukan oleh Lingkar Survei Indonesia (LSI) dan Jaringan Isu Publik (JIP), juga menunjukkan hal yang sama, dimana perolehan sementara suara Pilgub Jabar, pasangan HaDe unggul dengan perolehan suara sebesar 36,52 persen. Posisi kedua Agum - Nu`man (Aman) 35,06 persen, dan posisi ketiga pasangan Danny - Iwan (Da`i) dengan 28,36 persen. Menurut dia, kemenangan sementara HaDe merupakan tantangan besar buat pasangan dari generasi muda yang tidak mempunyai pengalaman sama sekali di pemerintahan itu, sekaligus akan jadi pelajaran bagi politisi yang terlalu mengandalkan posisi "incumbent" atau besarnya pengikut partai. KPU Jabar tidak melakukan perhitungan cepat dan baru akan menetapkan hasil akhir penghitungan suara Pilkada Jabar secara manual pada 23 hingga 25 April 2008.(*)