Jakarta (ANTARA) - Prosesi mengheningkan cipta atas bencana gempa bumi yang terjadi di Provinsi Banten mengawali acara pagelaran wayang kulit di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam.
"Sebelum kita memulai acara wayang pada malam hari ini, kita baru saja mendengar kabar gempa bumi di pantai barat di Sumur, Banten kemudian daerah Lampung, jadi marilah kita berdoa sejenak," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat membuka pagelaran seni wayang kulit.
Dia mendoakan agar tidak ada korban akibat gempa bumi dengan magnitudo 7,4 itu.
Pratikno juga berharap tindakan penanganan dapat berjalan sesuai prosedur.
Terkait pentas wayang kulit, Mensesneg menjelaskan acara itu sebagai rangkaian perayaan peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI.
"Kali ini bertemakan SDM unggul, Indonesia maju yang kita mulai pada tanggal 1 Agustus dengan membatik di kain batik sepanjang 74 meter di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia kemudian disambung doa kebangsaan kemarin malam," ujar Pratikno.
Dalam acara itu juga disajikan kesenian musik dan tari dari beberapa daerah di Indonesia.
"Hal ini berpesan bahwa kita harus menguri-uri budaya bangsa dari berbagai daerah di Indonesia. Itulah kekayaan kita yang luar biasa yang harus kita pelihara dan kembangkan," demikian Pratikno.
Lakon dalam pentas wayang kulit itu yakni Kresno Jumeneng Ratu. Dalang pada pentas itu adalah Ki Mantep Sudarsono.
Sejumlah seniman yang mengisi acara yakni Butet Kertaradjasa, Kirun, Cak Lontong, Akbar, Edo Kondologit, Soimah, Den Baguse Ngarso, Endah Laras, dan Didi Kempot.
Baca juga: Seniman pentas wayang kulit berdatangan di Istana Merdeka
Baca juga: Soimah: wayang kulit pentas di istana keren
Mengheningkan cipta awali pagelaran wayang kulit di Istana Merdeka
2 Agustus 2019 21:41 WIB
Ilustrasi - Seorang dalang cilik memainkan wayang kulit (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pd.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: