Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan depan diperkirakan akan terus naik untuk mengejar target level psikologis 2.400. "Melihat beberapa saham unggulan yang masih rendah harganya, ada kemungkinan untuk naik dan bisa bergerak ke level psikologis 2.400," kata Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA di Jakarta, Minggu. Menurut dia, kenaikan indeks masih akan didorong oleh beberapa saham dari sektor pertambangan dan CPO karena didorong oleh harga komoditasnya yang masih menunjukkan kenaikan. "Indeks masih akan ditopang oleh saham-saham berbasis CPO dan tambang," jelasnya. Namun, lanjutnya, pergerakan indeks pekan depan juga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan bursa regional dan kondisi ekonomi AS yang belum stabil. Pada penutupan pekan ini, IHSG BEI berada di level 2.303,929 atau naik 26,844 poin atau 1,17 persen dibanding penutupan pekan sebelumnya (4/4) di posisi 2.277,085. Sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, juga menguat 7,032 poin atau 1,44 persen untuk berada di posisi 492,894 dibanding penutupan 4 April lalu di 485,862. Kenaikan indeks BEI pada pekan ini lebih disebabkan oleh penguatan bursa regional setelah keluarnya data kenaikan penjualan eceran yang memberikan harapan bagi investor terhadap membaiknya perekonomian AS dan adanya klaim penurunan pengangguran di negeri paman sam ini. Selain itu, kenaikan nilai tukar rupiah dan mulai menurunnya tekanan terhadap inflasi pada bulan Maret sebesar 8,17 persen juga menjadi pendorong indeks BEI. Walaupun ada berita penahanan guberbur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah oleh KPK terkait aliran dana ke mantan pejabat BI dan DPR, namun hal itu tidak ditanggapi negatif oleh pelaku pasar. Meskipun demikian, IHSG di awal perdagangan sempat berada di level terendah dalam 8 bulan terakhir karena para pelaku pasar masih khawatir terhadap inflasi Maret 2008 sebesar 8,17 persen atau di atas tingkat suku bunga acuan BI (BI-rate). (*)