Jakarta (ANTARA) - Moda transportasi MRT Jakarta yang memiliki rute Bundaran HI-Lebak Bulus dan sebaliknya masih beroperasi secara normal setelah gempa berkekuatan magnitudo 7.4 yang berpusat di 147 km barat daya Sumur, Banten, yang melanda wilayah DKI Jakarta, Jumat malam.
"Masih beroperasi normal, Pak," kata seorang petugas pengamanan MRT di Stasiun Bundaran HI, Tubagus, kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pantauan Antara, kondisi stasiun MRT masih ramai oleh penumpang yang ke luar masuk, sebagaimana biasanya pada malam hari saat jam pulang kantor.
Baca juga: MRT Jakarta sempat berhenti saat terjadi gempa 7,4 SR
Namun di trotoar sekitar Plaza Indonesia di dekat Stasiun Bundaran HI, masih banyak warga yang berkerumun. "Masih belum berani masuk ke dalam lagi," ujar seorang perempuan yang enggan menyebutkan namanya.
Sebelumnya dilaporkan, berdasarkan pantauan Antara di Halte Bank Indonesia, Jakarta, Jumat malam, berbagai rute busway atau Transjakarta masih berjalan seperti sedia kala.
Begitu juga dengan kondisi arus lalu lintas di Jalam MH Thamrin juga masih berjalan sebagaimana biasanya, yaitu kepadatan di jam pulang kantor.
Namun, memang banyak warga yang berkerumun di depan gedung perkantoran yang tersebar di salah satu kawasan protokol daerah ibu kota.
Mereka umumnya mengabarkan kepada kerabat dan sanak keluarga mengenai gempa yang terjadi pada sekitar pukul 19.00 WIB itu.
Sebagaimana diwartakan, gempa berdasarkan pantauan Antara melalui aplikasi BMKG gempa bermagnitudo 7.4 berasal dari daerah Banten dengan kedalaman 10 KM dan berpotensi tsunami. Gempa dirasakan di sejumlah daerah lain seperti Bogor, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Baca juga: Warga Bandarlampung rasakan getaran yang cukup besar
Baca juga: Gempa terasa hingga Bandung dan Yogyakarta
Pascagempa magnitudo 7.4, MRT Jakarta masih beroperasi normal
2 Agustus 2019 19:58 WIB
Kondisi di Stasiun MRT Bundaran HI pascagempa di Jakarta, Jumat malam (2/8/2019). (ANTARA/M Razi Rahman)
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: