Bulu tangkis
Kevin/Marcus ditaklukkan peringkat lima di Thailand Open
2 Agustus 2019 18:29 WIB
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon mengembalikan kok ke arah ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan dalam final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7/2019). Marcus-Kevin keluar sebagai juara setelah menang 21-19, 21-16. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta (ANTARA) - Pasangan ganda putra peringkat pertama dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ditaklukkan peringkat lima asal Jepang Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo di perempat final Thailand Open 2019.
Dalam laga berdurasi satu jam tiga menit di Huamark Indoor Stadium Bangkok, Jumat, pasangan Indonesia yang sering dijuluki Minions itu dikalahkan dengan skor 17-21, 21-19, 14-21.
"Lawan main sangat bagus, tidak mudah mati. Di gim ketiga kami benar-benar kehabisan tenaga, jadi serangannya tidak menekan dan masih banyak yang kurang juga," tutur Kevin dalam informasi tertulis PP PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Meski Minions kerap meladeni pasangan asal Jepang, namun Kevin menilai Watanabe/Endo memiliki perbedaan dibanding lawan dari Jepang lainnya.
Bahkan hasil pertandingan di perempat final tersebut mampu membawa Watanabe/Endo mencetak skor imbang 2-2 dalam catatan pertemuan mereka.
"Bedanya Watanabe/Endo dengan pasangan Jepang yang lain, mereka lebih (main) aman. Kurang lebih sama dengan pasangan Jepang yang lain, tapi yang ini lebih aman dan tekanan dari kami yang justru kurang. Harusnya di gim pertama tadi kami bisa ambil," pungkas kevin.
Menyikapi kekalahan ini, Marcus menjelaskan ada dua hal yang berpengaruh pada hasil pertandingan, yaitu menurunnya stamina dan pertahanan lawan yang kuat.
"Pasti capek, kami mainnya ramai terus dan tenaganya berkurang. Lawan juga bermain bagus. Kami harus lebih sabar main sama mereka, karena tidak mudah dimatikan. Seharusnya kami jangan terlalu buru-buru," kata Marcus.
Sementara itu, Shesar Hiren Rhustavito yang menghadapi Lee Zii Jia dari Malaysia juga harus menerima kekalahan.
Dengan hasil ini maka Indonesia kehilangan semua wakilnya di putaran perempat final turnamen tingkat Super 500 ini.
Baca juga: Greysia/Apriyani terhenti di delapan besar Thailand Open
Baca juga: Fitriani dihentikan Takahashi di perempat final Thailand Open
Dalam laga berdurasi satu jam tiga menit di Huamark Indoor Stadium Bangkok, Jumat, pasangan Indonesia yang sering dijuluki Minions itu dikalahkan dengan skor 17-21, 21-19, 14-21.
"Lawan main sangat bagus, tidak mudah mati. Di gim ketiga kami benar-benar kehabisan tenaga, jadi serangannya tidak menekan dan masih banyak yang kurang juga," tutur Kevin dalam informasi tertulis PP PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Meski Minions kerap meladeni pasangan asal Jepang, namun Kevin menilai Watanabe/Endo memiliki perbedaan dibanding lawan dari Jepang lainnya.
Bahkan hasil pertandingan di perempat final tersebut mampu membawa Watanabe/Endo mencetak skor imbang 2-2 dalam catatan pertemuan mereka.
"Bedanya Watanabe/Endo dengan pasangan Jepang yang lain, mereka lebih (main) aman. Kurang lebih sama dengan pasangan Jepang yang lain, tapi yang ini lebih aman dan tekanan dari kami yang justru kurang. Harusnya di gim pertama tadi kami bisa ambil," pungkas kevin.
Menyikapi kekalahan ini, Marcus menjelaskan ada dua hal yang berpengaruh pada hasil pertandingan, yaitu menurunnya stamina dan pertahanan lawan yang kuat.
"Pasti capek, kami mainnya ramai terus dan tenaganya berkurang. Lawan juga bermain bagus. Kami harus lebih sabar main sama mereka, karena tidak mudah dimatikan. Seharusnya kami jangan terlalu buru-buru," kata Marcus.
Sementara itu, Shesar Hiren Rhustavito yang menghadapi Lee Zii Jia dari Malaysia juga harus menerima kekalahan.
Dengan hasil ini maka Indonesia kehilangan semua wakilnya di putaran perempat final turnamen tingkat Super 500 ini.
Baca juga: Greysia/Apriyani terhenti di delapan besar Thailand Open
Baca juga: Fitriani dihentikan Takahashi di perempat final Thailand Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: