Manado (ANTARA) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama dengan Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) meningkatkan inklusi dan literasi keuangan dengan menggelar Fintech Festival 2019 di Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat.

"Melalui Fintech Festival 2019, bersama-sama mendorong potensi kerja sama antara Peer to Peer (P2P) Lending dan bank daerah," kata Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi di Manado.

Dalam acara ini sejumlah penyelenggara fintech lending anggota AFPI menandatangani nota kerja sama (MoU) dengan sejumlah bank daerah anggota Asbanda.

Dia mengatakan Fintech Festival 2019 bertujuan membuka peluang serta langkah awal dari sebuah kolaborasi yang baik antara para penyelenggara fintech lending dengan bank daerah.

Selain itu, katanya, sekaligus memperkenalkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat kota Manado terkait fintech lending sebagai alternatif pendanaan bagi sektor UMKM yang membutuhkan pendanaan.

“Pengenalan dan edukasi industri fintech lending harus dilakukan ke masyarakat agar masyarakat, khususnya UMKM dan usaha rintisan, pejabat daerah, industri jasa keuangan, dan para stakeholders terkait, makin paham sehingga dapat memanfaatkan industri fintech lending secara optimal,” kata Adrian.

Edukasi akan terus gencar dilakukan AFPI terlebih dengan banyaknya fintech ilegal yang meresahkan masyarakat dan mengganggu industri fintech lending, sehingga masyarakat perlu memahami bagaimana memanfaatkan fintech lending.

Baca juga: OJK ingatkan layanan pinjaman daring ilegal bisa dijerat sanksi pidana

Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan AFPI Tumbur Pardede mengatakan dalam Festival Fintech 2019 Manado ini diselenggarakan serangkaian kegiatan. Yakni Workshop AFPI dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang merupakan kolaborasi antara AFPI dan Asbanda yang akan melihat besarnya potensi kerjasama antara P2P Lending dan juga bank daerah.

Festival Fintech 2019 juga menggelar seminar bertema “Potensi Fintech dan Ekonomi Digital di Sulawesi Utara” yang ditujukan untuk edukasi fintech lending, mendorong tumbuhnya startup fintech lending, dan kolaborasi antarstakeholders.

Workshop menghadirkan narasumber dari AFPI, Otoritas Jasa Keuangan, Pemprov Sulawesi Utara, maupun pelaku bisnis online (daring) yang berbicara terkait fintech lending dan ekosistemnya, mitigasi risiko dalam fintech lending, dan strategi pengelolaan bisnis online.

“Kegiatan Fintech Festival 2019 diharapkan dapat menstimulus pertumbuhan fintech lending atau ekonomi digital di Provinsi Sulawesi Utara. Sekaligus memberikan inspirasi kepada generasi muda di daerah agar dapat mengembangkan kreatifitas untuk membangun ide bisnis yang inovatif dan sustainable,” tutur Tumbur.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) merupakan organisasi yang mewadahi pelaku usaha Fintech Peer to Peer (P2P) Lending atau Fintech Pendanaan Online di Indonesia. AFPI ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai asosiasi resmi penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi di Indonesia, berdasarkan surat No. S-5/D.05/2019.
Baca juga: Tanggapi pajak ekonomi digital, AFPI berharap ada tarif khusus