Ini upaya BNN Sultra cegah narkoba di lingkungan sekolah
1 Agustus 2019 23:09 WIB
Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol Imron Korry (baris dua ketiga kanan), bersama guru-guru biologi, penjaskes dan agama yang menjadi penggiat antinarkoba. (Sumber: Humas BNNP Sultra)
Kendari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk penggiat antinarkoba di lingkungan pendidikan melalui pengintegrasian pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tiga mata pelajaran tingkat SLTA.
Berdasarkan rilis BNNP Sultra, yang diterima di Sorowako, Kamis (1/8), pembentukan penggiat antinarkoba itu melalui Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Sultra kepada 10 sekolah tingkat SLTA baik SMA, SMK dan MAN se-Kota Kendari, yang masing-masing terdiri dari guru biologi, penjaskes, dan agama di tiap sekolah.
Sebelumnya, para guru-guru dari tiga mata pelajaran tersebut telah mengikuti bimbingan teknis penggiat antinarkoba yang diselenggarakan oleh BNNP Sultra sejak 30 - 31 Juli 2019, di salah saru hotel di Kendari.
Kepala Bidang P2M BNNP Sultra, Harmawati mengatakan pembentukan penggiat antinarkoba di lingkungan pendidikan khususnya tingkat SLTA, merupakan upaya mencegah P4GN di dalam lingkungan pendidikan.
Baca juga: BNNP Sultra gelar Bimtek Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba
Baca juga: Cegah peredaran narkoba, 27 personel Korem 143/HO tes urine
Baca juga: BNNP Sultra gelar tes urine pada penyedia jasa transportasi
"Guru-guru di sekolah memiliki peran besar dalam mencegah peredaran penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar. Dengan terintegrasinya P4GN di tiga mata pelajaran, otomatis setiap siswa yang melewatinya akan belajar tentang narkoba." kata Harmawati, di Kendari Kamis.
Harmawati juga menjelaskan, salah satu faktor adanya penyalahgunaan narkoba pada pelajar karena kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya, termasuk kurangnya pengetahuan tentang narkoba di lingkungan sekolah.
"Begitu lepas dari lingkungan keluarga, maka selanjutnya guru yang berperan, jika guru mendidik dengan baik, maka anak itu pasti akan tumbuh dengan baik, sehingga terhindar dari narkoba," katanya.
Berdasarkan rilis BNNP Sultra, yang diterima di Sorowako, Kamis (1/8), pembentukan penggiat antinarkoba itu melalui Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Sultra kepada 10 sekolah tingkat SLTA baik SMA, SMK dan MAN se-Kota Kendari, yang masing-masing terdiri dari guru biologi, penjaskes, dan agama di tiap sekolah.
Sebelumnya, para guru-guru dari tiga mata pelajaran tersebut telah mengikuti bimbingan teknis penggiat antinarkoba yang diselenggarakan oleh BNNP Sultra sejak 30 - 31 Juli 2019, di salah saru hotel di Kendari.
Kepala Bidang P2M BNNP Sultra, Harmawati mengatakan pembentukan penggiat antinarkoba di lingkungan pendidikan khususnya tingkat SLTA, merupakan upaya mencegah P4GN di dalam lingkungan pendidikan.
Baca juga: BNNP Sultra gelar Bimtek Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba
Baca juga: Cegah peredaran narkoba, 27 personel Korem 143/HO tes urine
Baca juga: BNNP Sultra gelar tes urine pada penyedia jasa transportasi
"Guru-guru di sekolah memiliki peran besar dalam mencegah peredaran penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar. Dengan terintegrasinya P4GN di tiga mata pelajaran, otomatis setiap siswa yang melewatinya akan belajar tentang narkoba." kata Harmawati, di Kendari Kamis.
Harmawati juga menjelaskan, salah satu faktor adanya penyalahgunaan narkoba pada pelajar karena kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya, termasuk kurangnya pengetahuan tentang narkoba di lingkungan sekolah.
"Begitu lepas dari lingkungan keluarga, maka selanjutnya guru yang berperan, jika guru mendidik dengan baik, maka anak itu pasti akan tumbuh dengan baik, sehingga terhindar dari narkoba," katanya.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: