Warga Aceh Timur ditemukan tewas di mulut buaya
1 Agustus 2019 17:52 WIB
Tim pencarian terdiri SAR, TNI/Polri, dan masyarakat sesaat sebelum mencari korban diterkam buaya di kawasan Serbajadi, Aceh Timur, Rabu (31/7/2019) malam. (Antara Aceh/Dok SAR Banda Aceh)
Banda Aceh (ANTARA) - Seorang warga yang diketahui sebagai pencari ikan ditemukan tewas di mulut seekor buaya di alur sungai di kawasan Peunaron, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Kamis, mengatakan, korban bermana Merdu (55) adalah warga Gampong Alur Durin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur.
"Korban ditemukan meninggal dunia. Saat ditemukan, korban masih di mulut buaya. Tim pencari sempat melepaskan tembakan memaksa buaya melepaskan korban," ucap Budiono.
Sebelumnya, korban Merdu bersama dua rekannya, Karsani (19) dan Syeh Tawaruddin (25), keduanya warga Gampong Ketibung, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timut, menaiki rakit untuk menyeberangi sungai menuju ke kebun mereka, Rabu (31/7) sekitar pukul 14.00 WIB
Saat menyeberang sungai, rakit mereka naiki tersangkut kayu di alur Sungai Sambur Batang Peunaron. Korban Merdu turun dari rakit dan masuk air untuk melepaskan kayu. Saat berada di air, seekor buaya menerkam korban Merdu.
Tim SAR gabungan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 21.30 WIB. Sekitar pukul 22.30 WIB, tim melakukan pencarian menggunakan dua perahu karet serta dua sampan. Pencarian ke arah muara.
Saat menyisir sekitar 500 meter dari titik korban diterkam buaya, tim pencari melihat korban di mulut buaya. Tim pencari memukul air dengan maksud buaya melepaskan korban.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Selanjutnya, tim dari aparat keamanan melepaskan tembakan ke arah air dengan maksud serupa. Namun, tetap tidak berhasil.
Akhirnya, tembakan diarahkan ke badan buaya. Upaya tersebut berhasil, korban lepas dari mulut buaya dalam keadaan meninggal dunia. Tim langsung mengevakuasi korban. "Korban dievakuasi dari sungai ke darat sekitar pukul 01.40. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan ke keluarga," kata Budiono.*
Baca juga: BKSDA kandangkan buaya tangkapan asal Aceh Jaya
Baca juga: BKSDA Aceh berhasil tangkap buaya pemangsa warga
Baca juga: Anggota Satpol PP Aceh Jaya diterkam buaya
Kepala Kantor SAR Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Kamis, mengatakan, korban bermana Merdu (55) adalah warga Gampong Alur Durin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur.
"Korban ditemukan meninggal dunia. Saat ditemukan, korban masih di mulut buaya. Tim pencari sempat melepaskan tembakan memaksa buaya melepaskan korban," ucap Budiono.
Sebelumnya, korban Merdu bersama dua rekannya, Karsani (19) dan Syeh Tawaruddin (25), keduanya warga Gampong Ketibung, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timut, menaiki rakit untuk menyeberangi sungai menuju ke kebun mereka, Rabu (31/7) sekitar pukul 14.00 WIB
Saat menyeberang sungai, rakit mereka naiki tersangkut kayu di alur Sungai Sambur Batang Peunaron. Korban Merdu turun dari rakit dan masuk air untuk melepaskan kayu. Saat berada di air, seekor buaya menerkam korban Merdu.
Tim SAR gabungan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 21.30 WIB. Sekitar pukul 22.30 WIB, tim melakukan pencarian menggunakan dua perahu karet serta dua sampan. Pencarian ke arah muara.
Saat menyisir sekitar 500 meter dari titik korban diterkam buaya, tim pencari melihat korban di mulut buaya. Tim pencari memukul air dengan maksud buaya melepaskan korban.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Selanjutnya, tim dari aparat keamanan melepaskan tembakan ke arah air dengan maksud serupa. Namun, tetap tidak berhasil.
Akhirnya, tembakan diarahkan ke badan buaya. Upaya tersebut berhasil, korban lepas dari mulut buaya dalam keadaan meninggal dunia. Tim langsung mengevakuasi korban. "Korban dievakuasi dari sungai ke darat sekitar pukul 01.40. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan ke keluarga," kata Budiono.*
Baca juga: BKSDA kandangkan buaya tangkapan asal Aceh Jaya
Baca juga: BKSDA Aceh berhasil tangkap buaya pemangsa warga
Baca juga: Anggota Satpol PP Aceh Jaya diterkam buaya
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: