Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) kembali mengirimkan tiga orang calon penerbang Sukhoi SU-30 ke Rusia, menyusul kedatangan tiga unit pesawat jet tempur tersebut pada pertengahan 2008. "Besok mereka berangkat ke Rusia, untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan Sukhoi-30," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya I Gusti Made Oka di sela-sela resepsi peringatan hari jadi ke-62 TNI AU di Pangkalan Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu. Ia mengemukakan, ketiga calon pilot Sukhoi tersebut terdiri atas dua penerbang konversi dari A-4 Sky Hawk dan satu instruktur penerbang dan akan menjalani pendidikan selama 3,5 bulan. Sebelumnya, pihak Skadron 11 Lanud Hassanudin, Makassar, mengajukan delapan penerbang baru Sukhoi kepada Mabes TNI AU. Namun, tambah Oka, untuk saat ini Mabes TNI AU menetapkan maksimum tiga orang sebagai pilot Su-27/30 Flanker. Para calon pilot baru itu, harus sudah mengantongi minimal 300 jam terbang on type di pesawat tempur satuannya. "Jadi, saya yakin mereka tidak kesulitan untuk beralih (konversi) dari pesawat A-4 Sky Hawk ke Sukhoi," ujar Wakasau. Program penambahan pesawat tempur Sukhoi telah dicanangkan dalam Program Pengembangan Kekuatan (Probangkuat) TNI AU 2005-2009. Untuk kebutuhan pesawat tempur sergap, TNI AU memprioritaskan pengadaan Sukhoi hingga satu skadron, lengkap dengan persenjataannya dalam dua tahun ke depan. Pada Tahun Anggaran (TA) 2005 telah dialokasikan dana 310 juta dolar AS untuk pengadaan enam pesawat Sukhoi dan pada TA 2006 telah dialokasikan dana sebesar 356,7 juta dolar untuk enam lainnya. Pengadaan enam Sukhoi baru itu akan dilakukan bertahap mulai 2007 hingga 2009. Pada 2008, tiga unit yang akan diadakan lengkap dengan persenjataanya ada jenis SU-30MK, sedangkan pada 2009 akan tiba jenis SU-27SK. Pada 2003, TNI AU telah mengirimkan enam penerbang tempur Indonesia ke Rusia mengawaki Su-27 SK dan Su-30 MK yakni Mayor (Pnb) Arif Mustofa Mayor (Pnb) Andi Heru Wahyudi , pilot tempur A-4 Skyhawk yang telah mengantongi 1.653,55 jam terbang, ditugaskan pada Su-30 MK. Kemudian Mayor (Pnb) Palito Sitorus , pilot F-5 Tiger II, dengan pengalaman 1.766 jam terbang, ditempatkan pada Su-30 MK, Mayor (Pnb) Andi Kustoro, pilot A-4 Skyhawk, mengantongi 1.781,50 jam terbang, ditempatkan pada Su-30 MK, Kapten (Pnb) Endik Triwidarto, pilot A-4 Skyhawk yang telah membukukan 2.221 jam terbang, ditempatkan pada Su-30 MK., erta Kapten (Pnb) MJ Hanafie, pilot F-16 yang mengantongi 1.781,50 jam terbang, ditugaskan pada Su-27 SK. (*)