Semarang (ANTARA) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku telah mengantongi izin dari Presiden Joko Widodo soal rencana pemerintah yang akan mendatangkan rektor asing.

"Sudah saya sampaikan secara lisan, Bapak Presiden setuju," katanya usai menghadiri pengambilan sumpah dokter baru Universitas Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

Selanjutnya, kata dia, rencana tersebut akan disampaikan dalam rapat kabinet agar dapat direspons.

Tahapan berikutnya, menurut dia, akan dilakukan perbaikan terhadap tata kelola serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Budget, sistem akan ditata. Undang-undang harus diperbaiki," katanya.

Baca juga: Menteri Nasir mengaku "dibully" soal impor rektor
Baca juga: Menteri: Rektor asing tingkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
Baca juga: Nasir targetkan PTN yang dipimpin rektor asing tembus 100 besar dunia


Ia menuturkan di Indonesia terdapat sekitar 4.700 perguruan tinggi.

Penerapan wacana rektor asing yang akan dimulai pada 2020 itu, kata dia, diawali dengan pemetaan perguruan tinggi yang akan melaksanakannya.

Pada tahap awal, lanjut dia, akan diambil contoh di dua sampai lima perguruan tinggi untuk pelaksanaannya.

"Bisa PTNBH, bisa swasta, akan dilihat dulu," katanya.
Baca juga: Menrisetkdikti perbaiki regulasi untuk merekrut rektor asing
Baca juga: Nasir: Perekrutan rektor asing diharapkan diumumkan ke publik 2020
Baca juga: Fahri pertanyakan wacana Menristekdikti undang ahli asing jadi rektor