Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pasar di Jakarta, memilah sampah organik dan anorganik termasuk yang masih memiliki nilai ekonomi sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Sampah yang masih memiliki nilai ekonomi, kami pilah. Tujuan utamanya mengurangi volume sampah yang diangkut ke Bantargebang," kata Kepala Pasar Bendungan Hilir, Melki Setiabudi di Jakarta, Kamis.

Sampah yang masih memiliki nilai ekonomi di antaranya botol plastik dan karton yang masih bisa didaur ulang.

Para pedagang, lanjut dia, juga dilatih untuk memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan sementara yang berada di seberang pasar tersebut.

Baca juga: Komunikasi pemangku kepentingan, kunci selesaikan sampah Jakarta

Di pasar seluas sekitar 1.300 meter persegi itu memiliki sekitar 300 pedagang sayur mayur, buah dan daging.

Setiap hari, lanjut dia, volume sampah yang dihasilkan di pasar tiga lantai itu mencapai kurang dari dua ton per hari.

Sampah tersebut kemudian dibawa menggunakan gerobak ke kontainer yang ada di tempat pembuangan sementara di seberang pasar.

Senada dengan Melki, Kepala Pasar Rawa Bening Dede Waskita mengatakan sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir pihaknya juga memilah sampah.

Baca juga: DKI Jakarta akan ubah 20 juta ton sampah menjadi energi

Sampah yang bisa didaur ulang kemudian dipilah sehingga volume sampah yang diangkut dapat dikurangi.

Dia menuturkan volume sampah di pasar tematik itu tidak begitu besar yakni mencapai sekitar 0,8 hingga 1 meter kubik atau sekitar 0,3 ton per hari.

Sampah itu di antaranya sampah anorganik seperti karton dan kertas serta sampah berupa sisa makanan dalam jumlah kecil.

"Karena jumlah sampah tidak terlalu banyak, kami angkut ke TPST Bantargebang itu seminggu sekali," katanya.

Baca juga: Anggota DPRD desak Pemprov DKI serius tangani masalah sampah

Pengelola Pasar Senen Blok III juga melakukan hal serupa yakni memilah sampah.

Asisten Manager Usaha dan Operasi Pasar Area 1 Syaiful menyebutkan volume angkutan sampah di Pasar Senen Blok III per hari mencapai sekitar 7 meter kubik atau sekitar 2,5 ton.

Per bulan, volume sampah yang diangkut dari pasar itu mencapai sekitar 210 meter kubik atau sekitar 74 ton.

Sebelum dibawa ke TPST Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat, sampah di Pasar Senen III yang sebagian besar sampah basah itu dipilah di tempat pembuangan sampah pasar setempat.

Baca juga: Jakarta Akan Bangun Tiga ITF Lagi

Petugas TPS Pasar Senen III Mohammad Hatim menurutkan sampah setiap hari diangkut ke TPST Bantargebang sekitar pukul 09.00 atau pukul 10.00 WIB.

Ia kemudian memilah sampah plastik dan karton dengan sampah basah atau sampah organik.

Hatim menuturkan sampah plastik dan karton, kemudian dikumpulkan dan dijual kepada pengepul yang ada di Kramat Sentiong.

"Kalau per kilogram itu dijual Rp2.000," katanya.