Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa pemerintah dalam lima tahun terakhir telah membangun 50 kawasan transmigrasi, melampaui target untuk membangun 42 kawasan transmigrasi selama kurun itu.

"Jadi semua target sudah tercapai, tinggal bagaimana kualitasnya," kata Eko di sela Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Jakarta, Kamis.

Kemendes PDTT bekerja sama dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kualitas kawasan transmigrasi. Kementerian Pertanian dalam hal ini antara lain memberikan bantuan bibit, pupuk, traktor, dan irigasi. Kemendes PDTT juga bekerja sama dengan dunia usaha.

"Kalau dulu fokus transmigrasi pada produksi, sekarang fokusnya mengamankan pasarnya dulu, jadi ada jaminan ketika mereka sudah berproduksi sudah ada pasarnya," kata dia.

Dalam membangun kawasan transmigrasi, pemerintah pusat juga mendapat bantuan dari pemerintah daerah, baik daerah penerima maupun pengirim transmigran.

Eko mengatakan bahwa pemerintah saat ini menyiapkan lebih banyak kawasan transmigrasi di Sumatera dan Kalimantan untuk menerima transmigran dari Pulau Jawa dan Bali.

"Ada juga transmigrasi lokal untuk mencegah kesenjangan, kita kirim ke luar daerah penerima apabila ada permintaan. Banyak daerah baru seperti Sulawesi Barat yang penduduknya masih sedikit, karena wilayahnya besar maka sulit berkembang kalau tidak ada tambahan penduduk," kata dia.

Dia ingin kualitas kawasan transmigrasi makin baik dan bisa menjadi penyumbang pertumbuhan produk domestik bruno.

Baca juga:
Wapres: Transmigrasi harus bisa ciptakan keadilan kesejahteraan
Kalimantan Tengah buka kawasan transmigrasi baru