Eximbank akan cari solusi terbaik terkait gagal bayar Duniatex Group
31 Juli 2019 22:46 WIB
Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank Sinthya Roesly saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (31/7/2019). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank Sinthya Roesly mengatakan bahwa pihaknya akan mencari solusi terbaik terkait adanya kesulitan keuangan yang tengah dialami perusahaan tekstil Duniatex Grup.
“Kita akan lihat dan cari solusi terbaik dengan sesuaikan cashflow agar bisnis Duniatex tetap bisa berlanjut,” katanya saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu.
Sinthya menjelaskan, Eximbank sudah menyalurkan pembiayaan kepada Duniatex Group sejak 2007 dan saat ini telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp3,04 triliun.
Total dana tersebut dibagi dalam beberapa bagian, seperti Rp2,12 triliun untuk Kredit Modal Kerja (KMK) pinjaman jangka pendek, Rp755,88 miliar untuk pinjaman jangka panjang, serta Rp173,19 miliar untuk porsi jangka pendek dari pinjaman bank jangka panjang.
Pembiayaan tersebut digunakan untuk 8 pabrik dengan 50 ribu pegawai dari total 26 pabrik yang dimiliki oleh Duniatex sehingga LPEI telah menerjunkan tim independen serta berkoordinasi dengan pemilik Duniatex Group.
“Kita masih ingin memastikan, selain restrukturisasi yang berjalan, keberlanjutan bisnis ini ke depan juga penting,” ujarnya.
Sinthya melanjutkan, sebenarnya ia tidak pernah menyangka bahwa debiturnya sedang mengalami kasus gagal bayar obligasi karena selama ini pembiayaan yang disalurkan kepada Diniatex Group terbilang lancar.
“Selama bekerja sama dengan LPEI tidak pernah terjadi tunggakan, selalu tepat waktu. Kinerja pembayaran mereka sangat baik, tidak pernah missed,” katanya.
Baca juga: OJK yakin dampak lanjutan dari masalah Duniatex dapat dimitigasi
Baca juga: BNI mulai mitigasi risiko kredit dari Duniatex
“Kita akan lihat dan cari solusi terbaik dengan sesuaikan cashflow agar bisnis Duniatex tetap bisa berlanjut,” katanya saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu.
Sinthya menjelaskan, Eximbank sudah menyalurkan pembiayaan kepada Duniatex Group sejak 2007 dan saat ini telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp3,04 triliun.
Total dana tersebut dibagi dalam beberapa bagian, seperti Rp2,12 triliun untuk Kredit Modal Kerja (KMK) pinjaman jangka pendek, Rp755,88 miliar untuk pinjaman jangka panjang, serta Rp173,19 miliar untuk porsi jangka pendek dari pinjaman bank jangka panjang.
Pembiayaan tersebut digunakan untuk 8 pabrik dengan 50 ribu pegawai dari total 26 pabrik yang dimiliki oleh Duniatex sehingga LPEI telah menerjunkan tim independen serta berkoordinasi dengan pemilik Duniatex Group.
“Kita masih ingin memastikan, selain restrukturisasi yang berjalan, keberlanjutan bisnis ini ke depan juga penting,” ujarnya.
Sinthya melanjutkan, sebenarnya ia tidak pernah menyangka bahwa debiturnya sedang mengalami kasus gagal bayar obligasi karena selama ini pembiayaan yang disalurkan kepada Diniatex Group terbilang lancar.
“Selama bekerja sama dengan LPEI tidak pernah terjadi tunggakan, selalu tepat waktu. Kinerja pembayaran mereka sangat baik, tidak pernah missed,” katanya.
Baca juga: OJK yakin dampak lanjutan dari masalah Duniatex dapat dimitigasi
Baca juga: BNI mulai mitigasi risiko kredit dari Duniatex
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: