Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan akan mencopot tujuh orang pengurus Dewan Tanfidz PKB yang dianggapnya telah memecah belah partai politik tersebut. "Musyawarah pimpinan nasional PKB sudah memutuskan untuk memberhentikan tujuh orang yang terlbat dalam pemecahbelahan PKB. Nanti orang-orangnya kita umumkan dan akan kita `reshufle` dalam kepengurusan baru. Tujuh orang inilah yang merusak stabilitas PKB bahkan DPR," kata Muhaimin usai upacara pelantikan 14 dubes baru di Istana Negara Jakarta, Selasa. Muhaimin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu mengatakan pencopotan akan dilakukan dalam waktu dekat. "Satu dua hari ke depan ini. Kan saya sebagai ketua yang pilih mereka, lalu munas pimpinan juga sudah amanahkan saya untuk melaksanakan reshufle. Artalita (Bendarahara Umum PKB) sudah pasti diganti. Yenni (Sekjen PKB) mungkin," katanya. Dijelaskannya, pencopotan tujuh pengurus itu terkait dengan adanya surat suatu lembaga bernama Al Khairat di Palu yang menyebutkan bahwa Muhaimin berniat menggantikan Ketua Umum Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sehingga menimbulkan kemarahan Gus Dur yang meminta Muhaimin mundur sebagai Ketua Umum DPP PKB. "Kita sudah lacak, dan itu jelas tidak benar. Ada yang atas namakan PB Al Khairat," tambah Muhaimin yang merupakan keponakan Gus Dur . Mengenai tuntutan mundur itu, Muhaimin mengatakan itu tidak bisa dilakukan karena sesuai dengan UU Parpol AD ART PKB dan aturan partai maka dirinya akan terus menjabat Ketua Umum PKB sampai 2010. "Jadi saya minta pada seluruh pihak khususnya kader untuk tetap tenang, nggak ada masalah. Saya tetap pimpin PKB. Saya sungguh mendorong islah yang melalui muktamar. Yang berhak berhentikan saya juga muktamar," katanya. Mengenai pertemuan dengan Gus Dur, Senin malam di kediaman Gus Dur di Ciganjur, Muhaimin mengatakan hanya silaturahmi biasa sebagai tetangga, dan tidak membicarakan kisruh di pimpinan PKB. "Pertemuan semalam hanya sebagai tetangga. Cukup lama sekitar satu jam, kekeluargaan saja. PKB kita singgung dikit-dikit. Kita sama-sama `cooling down`," katanya.(*)