Jakarta (ANTARA) - Sejumlah politisi senior Partai Golkar menyaksikan deklarasi dukungan Kosgoro 1957 kepada Airlangga Hartarto dalam Munas Golkar 2019, dalam acara penutupan Musyawarah Pimpinan Nasional V Kosgoro 1957 di Jakarta, Rabu malam.

Berdasarkan pantauan tampak hadir dalam kesempatan itu sejumlah politisi senior Golkar antara lain Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Akbar Tandjung dan Theo L. Sambuaga.

Selain itu hadir pula kader Golkar yang kini menjabat Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

Dalam acara penutupan Muspinas itu Kosgoro 1957 membacakan hasil Muspinas yang salah satunya memberikan dukungan kepada Airlangga dalam Munas Golkar 2019.

Baca juga: Aziz Syamsuddin dukung Airlangga pada Munas Golkar Desember 2019

Baca juga: Bamsoet persilakan para Ketua DPD II Golkar cabut dukungan

Baca juga: Rizal optimistis Airlangga akan lanjutkan kepemimpinan di Golkar


Ketua Umum PPK Kosgoro Agung Laksono mengatakan bahwa pihaknya memiliki keyakinan Airlangga dapat membawa Golkar jauh lebih baik lagi jika diberikan kepercayaan kembali memimpin Golkar untuk masa bakti 2019-2024.

Dia mengatakan kepemimpinan Airlangga selama ini berjalan dalam waktu yang terbatas dan langsung dihadapkan dengan perhelatan Pemilu serentak 2019.

"Kami yakin ke depan akan lebih baik lagi pencapaiannya," kata Agung Laksono.

Dia mengatakan secara ketentuan tidak ada larangan ketua umum menjabat sebanyak dua kali, terlebih Airlangga selama ini baru menjabat efektif selama satu tahun.

Adapun Airlangga dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan Kosgoro kepada dirinya.

Dia meyakini dukungan terhadap dirinya akan terus bertambah seiring waktu yang berjalan. Sejauh ini kata dia, dirinya juga sudah memeroleh dukungan tertulis dari mayoritas DPD I dan II Golkar.

"Kita tentu berharao dukungan akan bertambah, dari MKGR dari SOKSI," kata dia.

Wapres RI Jusuf Kalla dalam sambutannya mengamanatkan bahwa Golkar harus menjadi partai yang demokratis.

Jusuf Kalla meminta seluruh kader Golkar mengakhiri kebiasaan lama membentuk partai baru atas dasar ketidakpuasan dalam proses berdemokrasi.

"Kita harus mengakhiri kebiasaan lama, apabila tidak puas di Golkar bikin partai lain. Kalau partai itu digabung lagi menjadi satu, Golkar akan mencapai 40 persen suara," kata Jusuf Kalla.