Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Tim Teknis kasus Novel Baswedan akan bekerja sama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri dalam upaya mengungkap identitas pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Hal ini untuk mempermudah Tim Teknis mendalami sketsa wajah terduga pelaku.

Baca juga: Lemkapi: tunggu hasil kerja tim teknis kasus Novel
Baca juga: Kompolnas minta Tim Teknis juga telisik kasus buku merah


"Untuk menganalisis sketsa wajah, tim ini akan bekerja sama dengan Dukcapil. Semakin sempurna sketsa wajah yang diduga pelaku, akan semakin akurat Inafis mengidentifikasi, dikaitkan dengan basis data Dukcapil, nanti bisa ketemu orang yang diduga (pelaku)," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Tim yang dipimpin oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis ini beranggotakan puluhan anggota Polri terbaik, dengan tim utama berasal dari Pusinafis.

"Tim ini leading sector-nya Pusinafis," katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi memberi tenggat waktu tiga bulan untuk Tim Teknis bekerja.

Dedi pun optimistis tim ini mampu menyingkap tabir kasus penyiraman air keras tersebut, sesuai harapan Presiden Joko Widodo dan masyarakat luas.

Tim Teknis dibentuk berdasarkan rekomendasi dari Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Novel yang telah mengumpulkan fakta terkait kasus tersebut selama masa kerja enam bulan.

TPF menyebut motif penyerangan terhadap Novel diduga karena sakit hati dan balas dendam dari seseorang yang kasusnya pernah ditangani Novel.

Baca juga: Kapolri tanda tangani surat penugasan Tim Teknis
Baca juga: Tim teknis kasus Novel Baswedan mulai bekerja Agustus