Tulungagung (ANTARA News) - Seorang pengawal pribadi Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan empat orang wartawan menjadi korban peconpetan dalam acara pengajian umum Majelis Silaturahmi Ulama-Rakyat (Masura) di Gedung Okabawes, Tulungagung, Jatim, Minggu. Pengawal Gus Dur bernama H Frans Faisal (45), warga Kedinding Lor Surabaya mengaku kehilangan dompet hitam berisi surat-surat penting dan uang tunai senilai Rp1,75 juta. "Saat itu suasana berdesakan, sehingga tidak terasa jika saku celana saya dirogoh orang lain," katanya saat melapor ke Mapolsek Kedungwaru, Tulungagung. Ia menduga barang-barang berharga miliknya itu digondol kawanan pencopet saat sedang mendorong kursi roda Gus Dur meninggalkan tempat acara yang dihadiri ribuan massa PKB itu. Baik saat Gus Dur tiba dan hendak meninggalkan tempat tersebut, banyak orang yang berdesak-desakan ingin bersalaman dengan mantan Presiden RI itu sehingga petugas keamanan dan panitia pun kewalahan. Selain Frans, sedikitnya empat orang wartawan dari media cetak dan elektronik mengalami nasib serupa saat meliput acara tersebut. Wartawati Kompas, Runik Sri Astuti kehilangan ponsel Nokia keluaran terbaru yang nilainya ditaksir mencapai Rp3,5 juta. Demikian halnya dengan ponsel Sony Ericsson K310 milik Koresponden Indosiar, Danu Sukendro, harus melayang ke tangan penjahat. Reporter JTV, Wahyu Aji kehilangan dua ponsel sekaligus, yakni Nokia 9500 dan Siemens M75. Sedang Reporter KSTV, Chirul Anam, terpaksa merelakan ponsel kesayangannya Nokia 1600 dibawa kabur kawanan pencopet yang saat itu diduga mengenakan baju batik lengkap dengan songkok warna hitam. "Suasananya kacau sekali saat itu, saya tidak merasa apa-apa saat ditabrak orang ketika hendak wawancara dengan Gus Dur," kata Runik menceritakan peristiwa yang menimpanya itu. Para korban pencopetan menyayangkan lemahnya sistem pengamanan yang dilakukan oleh petugas kepolisian. Apalagi tempat acara tersebut hanya berjarak beberapa meter dari Mapolsek Kedungwaru. Namun tak seorang pun petugas kepolisian yang ada di dalam gedung. Kabag Binamitra Polres Tulungagung Kompol Suparno mengaku, pihaknya sudah maksimal dalam menjalankan tugas pengamanan acara yang dihadiri ribuan massa PKB itu. "Namun tampaknya pelaku sangat lihai dalam memanfaatkan situasi seperti itu sehingga korban tak menyadarinya," katanya. (*)