Pekanbaru (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan kabut asap yang memperburuk kualitas udara dan memperpendek jarak pandang di Kota Pekanbaru, Riau.

Kabut asap membuat jarak pandang di Kota Pekanbaru pada Rabu pukul 07.00 WIB hanya sekitar tiga kilometer menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru. Sementara dalam keadaan normal jarak pandang dalam kisaran delapan kilometer.

"Jarak pandang Kota Pekanbaru pukul 07.00 WIB tiga kilometer akibat asap," kata Staf Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru, Mia Vadila.

Kebakaran hutan dan lahan sejak awal Januari 2019 melanda Bumi Lancang Kuning dan hingga kini telah menghanguskan lebih dari 3.800 hektare lahan.

Selain Pekanbaru, asap akibat kebakaran hutan dan lahan juga meliputi Kabupaten Pelalawan dan membuat jarak pandang berkurang menjadi hanya berkisar dua kilometer.

Pelalawan, yang bertetangga dengan Kota Pekanbaru, menurut data BMKG memiliki 60 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan pada Selasa (30/7). Jumlah titik panas di wilayah itu sudah turun menjadi empat pada Rabu pagi.

Di wilayah Riau, titik panas juga terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir (tiga), Kampar (satu), Indragiri Hulu (satu), dan Rokan Hilir (satu).

Guna mencegah dampak kabut asap terhadap kesehatan warga, Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah membagikan 10.000 masker kepada warga Kota Pekanbaru.

Petugas Dinas Kesehatan membagikan masker kepada para pengendara kendaraan dan pejalan kaki di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tuanku Tambussai, Jalan Soekarno Hatta, dan Jalan Yos Sudarso.

Sementara itu, Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau hingga Rabu masih berjibaku memadamkan api yang membakar lahan dan kawasan hutan.

Baca juga:
Asap kebakaran hutan ganggu aktivitas warga Pekanbaru
Pekanbaru diliputi kabut asap berbau menyengat