Manila (ANTARA News) - Pengadilan Tinggi Filipina, telah menyisihkan dana sebesar 10 juta peso 9240,963 dolar AS) sebagai pinjaman yang akan diberikan kepada para hakim dan jajarannya untuk membeli senjata api di tyengah-tengah maraknya aksi serangan, pihak Pengadilan Tinggi mengatakan, Sabtu. Pengadilan Tinggi Filipina dalam resolusinya yang setebal empat halaman mengijinkan dan menganjurkan para hakim untuk memiliki senjata api yang dapat diperoleh melalui pinjaman sebesar 50 ribu peso untuk membeli senjata api ringan untuk menjaga keamanan mereka, dan pinjaman tersebut dapat dibayar kembali secara menyicil selama 36 bulan (3 tahun). Kepala pengadilan Tinggi reynato Puno mennganjurkan para hakim agar memiliki senjata karena maraknya aksi serangan terhadap para praktisi penegak hukum terutama yang didaerah. Selain mempersenjatai diri Puno juhga memberikan sejumlah kebijakan untuk memperbaiki keamanan bagi para hakim yang menghadapi berbagai ancaman. Sejak tahun 1999, sebanyak 15 orang hakim telah tewas dibiunuh di daerah. Korban yang terakhir adalah hakim Roberto Natividad yang ditembak mati pada Januari lalu oleh seorang yang tak dikenal saat ia akan memasuki mobilnya di Calbayog City di provinsi sebelah timur Samar, 480 km selatan Manila. Natividad dilaporkan sebelumnya telah menerima beberapa kali ancaman akan dibunuh sejak tahun lalu sebelum akhirnya ditembak mati oleh pria misterius, demikian DPA.(*)