Jakarta (ANTARA) - Pelatih Paris Saint-Germain Thomas Tuchel mengingatkan timnya untuk berkorban setelah mereka menang mudah 3-0 melawan Sydney FC dalam laga persahabatan di China, Selasa.

Pernyataan itu dia sampaikan sehari setelah gelandang Julian Draxler berkata kepada AFP bahwa ego Neymar dan para penyerang PSG telah merusak gerak tim.

Baca juga: Draxler: ego beberapa pemain bintang buat PSG tidak kompak

Mengaku tak tahu masa depan Neymar di PSG, Tuchel berkata, "Bagi saya, dia pemain kami, masalah itu (masa depan Neymar) adalah persoalan antara dia dan klub."

Tapi pelatih asal Jerman ini mengaku tahu pasti apa yang diinginkan timnya yang bertabur bintang ini, termasuk rekrutan anyar dari Everton, Idrissa Gueye.

Baca juga: PSG berhasil dapatkan Idrissa Gueye dari Everton

Menjelang laga melawan Rennes memperebutkan Trophee des Champions di Shenzhen Sabtu pekan ini, Tuchel berkata, "Kami harus siap, masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Ini masalah upaya tim, intensitas yang ingin kami berikan, kekompakan yang kami mainkan bersama dalam menguasai bola, pengorbanan yang ingin kami berikan."

"Jika kami bersedia berkorban, jika kami berusaha mengatasi semua rintangan, maka pasti kami siap. Tapi jika hanya menciptakan ruang besar, jika kami tidak kompak, pasti kami tidak akan siap," kata dia seperti dikutip AFP.

Ketidakhadiran Neymar dalam skuat, membuat Kylian Mbappe dan Edinson Cavani menjadi tumpuan dan penampilan mereka menjadi bersinar.

Baca juga: Neymar Sudah tidak betah, Verratti sarankan PSG untuk menjualnya

Baca juga: PSG turunkan harga jual Neymar jadi 164 juta poundsterling

Baca juga: Kasus dugaan pemerkosaan Neymar dihentikan