Jakarta (ANTARA News) - Komandan Skadron Udara VI Letkol (Pnb) Ending menjelaskan helikopter jenis Super Puma H3204 yang digunakan Wakil Presiden M Jusuf Kalla kemarin tidak mengalami kerusakan mesin namun hanya terjadi masalah elektrik yang berakibat matinya Air Condition (AC). "Sebenarnya kemarin hanya masalah elektrik sementara kedua mesinnya tidak ada masalah sama sekali," kata Komandan Skadron Udara VI Letkol (Pnb) Ending di Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu. Ending memberikan penjelasan soal kerusakan elektrik tersebut sehubungan berbagai pemberitaan soal kerusakan mesin Helikopter tersebut. Sebelumnya dalam kunjungan kerja ke provinsi Banten, Wapres M Jusuf Kalla sempat berganti helikopter. Saat itu wapres akan menuju PLTU Labuhan Pandeglang. Namun saat di helipad PT Indah Kiat, helikopter yang akan ditumpanginya Wapres mengalami kerusakan. Akhirnya Wapres harus berganti helikopter. "Kerusakan elektrik itu mengakibatkan suplai ke AC mati, sehingga harus diperbaiki. Karena yang kita bawa adalah VVIP (Wapres) sehingga kita putuskan untuk mematikan mesin dan ganti helikopter," kata Ending. Menurut Ending, karena kedua mesinnya tidak mengalami masalah maka helikopter tersebut masih tetap bisa terbang. Hanya saja karena AC-nya mati maka yang berada didalam helikopter akan merasa kepanasan. Untuk hari ini, tambah Ending, helikopter tersebut tidak digunakan karena harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Pesawat Helikopter jenis superpuma H3204 tersebut, tambah Ending baru berusia lima tahun. Saat ini TNI AU memiliki dua jenis helikopter superpuma yang digunakan untuk VVIP yakni jenis AF32L2 dan AF33L1. (*)