Jokowi diharapkan pilih menteri ekonomi dari kalangan profesional
30 Juli 2019 21:32 WIB
Core Indonesia dalam diskusi bertajuk "Konsolidasi Domestik Pasca Pemilu di Tengah Tekanan Global" di Jakarta, Selasa (30/7/2019). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Core Indonesia mengharapkan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memilih kalangan profesional untuk tim menteri ekonomi di kabinet mendatang dalam melanjutkan kepemimpinannya bersama Ma'ruf Amin.
"Kami berharap tim menteri ekonomi di pemerintahan selanjutnya dari kalangan profesional. Kalaupun dari partai politik pun juga tidak apa-apa asalkan dia punya kompetensi di bidangnya," ujar Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pemilihan tim menteri ekonomi harus dengan seleksi yang kuat mengingat dampaknya cukup kuat dengan sektor lainnya.
"Ekonomi tidak hanya terkait satu sektor saja, tapi banyak kebijakan yang bersinergi antar sektor, maka itu lebih baik dari kalangan profesional," katanya.
Sementara itu, Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah Redjalam menilai saat ini program kementerian relatif tidak fokus sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Harus sinergi antar kementerian sehingga tidak jalan sendiri-sendiri," ucapnya.
Pada tahun ini, Core Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,1 persen, sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 5,17 persen.
Baca juga: Stabilitas rupiah diperkirakan terjaga hingga akhir tahun
Baca juga: Core Indonesia: Penurunan suku bunga dapat dorong pertumbuhan kredit
"Kami berharap tim menteri ekonomi di pemerintahan selanjutnya dari kalangan profesional. Kalaupun dari partai politik pun juga tidak apa-apa asalkan dia punya kompetensi di bidangnya," ujar Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pemilihan tim menteri ekonomi harus dengan seleksi yang kuat mengingat dampaknya cukup kuat dengan sektor lainnya.
"Ekonomi tidak hanya terkait satu sektor saja, tapi banyak kebijakan yang bersinergi antar sektor, maka itu lebih baik dari kalangan profesional," katanya.
Sementara itu, Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah Redjalam menilai saat ini program kementerian relatif tidak fokus sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Harus sinergi antar kementerian sehingga tidak jalan sendiri-sendiri," ucapnya.
Pada tahun ini, Core Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,1 persen, sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 5,17 persen.
Baca juga: Stabilitas rupiah diperkirakan terjaga hingga akhir tahun
Baca juga: Core Indonesia: Penurunan suku bunga dapat dorong pertumbuhan kredit
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: