Maluku ekspor langsung 25 ton tuna ke Thailand
30 Juli 2019 15:49 WIB
Ekspor perdana yellowfin tuna dilakukan eksportir CV Sumber Harta Laut Mas dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan dilanjutkan ekspor ke Thiland, Selasa (30/7)
Ambon (ANTARA) - Provinsi Maluku kembali melakukan ekspor langsung komoditi perikanan ikan tuna sirip kuning atau yellowfin tuna sebesar 25 ton ke Thailand.
Ekspor perdana yellowfin tuna dilakukan ekportir CV Sumber Harta Laut Mas dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan dilanjutkan ekspor ke Thiland, kata Kakanwil Bea Cukai Maluku, Finari Manan, Selasa.
Dikatakannya, tahun 2019 sudah ada dua eksportir dari Maluku yang melakukan ekepor langsung yakni CV Putri Desi yang mengekspor kepiting bakau dan CV Sumber Harta Laut Mas.
"CV Sumber Harta Laut Mas mengekspor 25 ton ikan atau satu kontainer ukuran 40 feet, dengan nilai ekspor 55.000 US dollar atau setara RP771 juta," ujarnya.
Menurut Finari, tim percepatan ekpor langsung dari Ambon Maluku, terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), dinas Pertanian dan dinas kehutanan, Balai karantina, bersama Bea cukai, bersinergi untuk meningkatkan ekspor langsung.
Baca juga: Maluku ekspor 10,1 ton tuna segar ke Jepang
Sinergi dilakukan untuk meningkatkan dan mendorong terus ekspor tumbuh dari Ambon secara langsung, yang mana sebelumya tercatat dari Surabaya, Jakarta atau Makassar.
"Kita harapkan akan terus berlanjut tidak berhenti sampai disini saja, karena ini kesempatan untuk menunjukkan bagi eksportir atau investor bagaimana kami bersinergi dengan memberikan fasilitas serta kemudahan dari sisi proses bisnis, prosedur, maupun perijinan bahwa ekspor dari Maluku mudah dan cepat," ujarnya.
Pihaknya berharap kedapan akan muncul eksportir baru, bukan hanya dari komoditi perikanan tetapi pertanian dan kehutanan.
Tahun 2018 terjadi peningkatan nilai ekspor di Maluku yang cukup signifikan yakni sebelumnya hanya 200 ribu US dollar di tahun 2018, mengalami peningkatan 10 juta US dollar di periode Juni 2019.
"Kedepan kita akan mendorong komoditi rempah-rempah Maluku seperti cengkeh, pala dan lainnya untuk melakukan eskpor langsung dari Ambon," tandasya.
Sementara itu Kepala Disperindag Maluku, Elvis Pattiselanno mengatakan, ekspor perdana ini eksportirnya bukan komoditi perikanan, karena ikan tuna sirip kuning ini pernah diekpor di tahun 2018.
"CV Sumber Harta Laut Mas ini eksportir baru yang melakukan ekspor ke Thailand. Sebelumnya kita telah memiliki tujuh ekportir dan di tahun 2019 mendapat tambahan dua eksportir baru sehingga total saat ini sembilan," ujarnya.
Sebelumya ekspor langsung perikanan telah dilakukan ke sejumlah negara seperti Amerika, Jepang, Singapura, Vietnam dan beberapa negara lain.
Baca juga: Ekspor NTT ke Brunei andalkan ikan tuna loin
Baca juga: Tuna Aceh diekspor ke 6 negara
Ekspor perdana yellowfin tuna dilakukan ekportir CV Sumber Harta Laut Mas dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan dilanjutkan ekspor ke Thiland, kata Kakanwil Bea Cukai Maluku, Finari Manan, Selasa.
Dikatakannya, tahun 2019 sudah ada dua eksportir dari Maluku yang melakukan ekepor langsung yakni CV Putri Desi yang mengekspor kepiting bakau dan CV Sumber Harta Laut Mas.
"CV Sumber Harta Laut Mas mengekspor 25 ton ikan atau satu kontainer ukuran 40 feet, dengan nilai ekspor 55.000 US dollar atau setara RP771 juta," ujarnya.
Menurut Finari, tim percepatan ekpor langsung dari Ambon Maluku, terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), dinas Pertanian dan dinas kehutanan, Balai karantina, bersama Bea cukai, bersinergi untuk meningkatkan ekspor langsung.
Baca juga: Maluku ekspor 10,1 ton tuna segar ke Jepang
Sinergi dilakukan untuk meningkatkan dan mendorong terus ekspor tumbuh dari Ambon secara langsung, yang mana sebelumya tercatat dari Surabaya, Jakarta atau Makassar.
"Kita harapkan akan terus berlanjut tidak berhenti sampai disini saja, karena ini kesempatan untuk menunjukkan bagi eksportir atau investor bagaimana kami bersinergi dengan memberikan fasilitas serta kemudahan dari sisi proses bisnis, prosedur, maupun perijinan bahwa ekspor dari Maluku mudah dan cepat," ujarnya.
Pihaknya berharap kedapan akan muncul eksportir baru, bukan hanya dari komoditi perikanan tetapi pertanian dan kehutanan.
Tahun 2018 terjadi peningkatan nilai ekspor di Maluku yang cukup signifikan yakni sebelumnya hanya 200 ribu US dollar di tahun 2018, mengalami peningkatan 10 juta US dollar di periode Juni 2019.
"Kedepan kita akan mendorong komoditi rempah-rempah Maluku seperti cengkeh, pala dan lainnya untuk melakukan eskpor langsung dari Ambon," tandasya.
Sementara itu Kepala Disperindag Maluku, Elvis Pattiselanno mengatakan, ekspor perdana ini eksportirnya bukan komoditi perikanan, karena ikan tuna sirip kuning ini pernah diekpor di tahun 2018.
"CV Sumber Harta Laut Mas ini eksportir baru yang melakukan ekspor ke Thailand. Sebelumnya kita telah memiliki tujuh ekportir dan di tahun 2019 mendapat tambahan dua eksportir baru sehingga total saat ini sembilan," ujarnya.
Sebelumya ekspor langsung perikanan telah dilakukan ke sejumlah negara seperti Amerika, Jepang, Singapura, Vietnam dan beberapa negara lain.
Baca juga: Ekspor NTT ke Brunei andalkan ikan tuna loin
Baca juga: Tuna Aceh diekspor ke 6 negara
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: